Jokowi Peringatkan TNI Ancaman Perang Siber dan Biologi

VIVA Militer : Presiden Joko Widodo melantik 750 Perwira TNI-Polri 2020
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar terhadap institusi Tentara Nasional Indonesia akan perubahan dunia yang amat cepat dan dinamis. TNI juga harus bertransformasi, termasuk mengantisipasi berbagai ancaman, mulai dari teknologi militer, nano teknologi, dan otomotisasi.

Istana Pastikan Pansel Calon Pimpinan KPK Segera Diumumkan

"Transformasi organisasi tersebut harus didukung oleh transformasi teknologi. Dan para personel yang mengendalikannya revolusi industri jilid keempat telah menghasilkan teknologi teknologi baru yang mengagumkan termasuk teknologi militer saat ini," kata Jokowi dalam amanatnya di Hari Ulang Tahun ke-71 TNI, Senin, 5 Oktober 2020.

Lompatan teknologi militer, kata Jokowi, sudah pasti memengaruhi taktik dan strategi perang di masa depan. Ia mengingatkan, pertempuran di masa yang akan datang punya daya hancur lebih besar tetapi berlangsung lebih singkat dibanding perang-perang konvensional.

Jokowi Tegaskan Tak Ada Pengajuan Percepatan Pilkada 2024

Baca: Jokowi Puji Peran Besar TNI Perangi COVID-19

"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar; high level destruction: pertempuran yang lebih singkat dalam menentukan pemenang," katanya.

Reaksi Jokowi soal Fotonya Dicopot dari Sejumlah Kantor PDIP

Jokowi juga menyebut era perang hibrida atau hybrid war yang mencampurkan peperangan konvensional dan nonkonvensional. Dalam sejumlah literatur, pengertian ini perang yang tidak teratur dengan ancaman seperti siber, biologi, kimia, informasi, dan nuklir. Pengertian perang tidak lagi beradu alat persenjataan yang menggunakan peluru dan alat peledak untuk menghancurkan wilayah lawan.

"Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," katanya. (ase)

Prabowo Subianto

Pakar: Penambahan Kementerian yang Direncanakan Prabowo Harus Ubah Regulasi

Pakar ilmu politik menjelaskan wacana presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah jumlah kementerian dari jumlah semula 34 menjadi 40 kursi harus mengubah regulasi.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024