Perlu Satgas COVID-19 di Tingkat Perusahaan Tampung Aspirasi buruh

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengusulkan dibentuk Satgas COVID-19 di tingkat perusahaan. Tujuannya, untuk melakukan screening kepada buruh yang ingin menyampaikan aspirasi terkait Undang-undang Cipta Kerja.

Lebaran Tinggal Menghitung Hari, Intip 4 Jenis Sheet Mask yang Bikin Wajah Glowing

"Satgas meminta agar dibentuk Satgas COVID-19 di tingkat perusahaan. Selanjutnya, Satgas tingkat perusahaan dapat koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat," kata Wiku dikutip dari Youtube BNPB Indonesia pada Rabu, 14 Oktober 2020.

Selain itu, Wiku mengimbau kepada pihak universitas yang mahasiswanya melakukan kegiatan aksi unjuk rasa juga perlu diidentifikasi serta testing. Menurut dia, bagi mereka baik mahasiswa maupun buruh yang hasil test nya reaktif, maka dapat segera ditelusuri kontak terdekatnya (tracing).

Masker Beras Ternyata Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Apa Saja?

Baca juga: Colek Payudara Pelayan Angkringan, Pria Ini Dicokok Polisi

"Bagi mahasiswa, sediakan isolasi yang terindikasi reaktif atau positif COVID-19. Bagi anggota masyarakat yang ikut aksi, segera periksa ke fasilitas kesehatan apabila ada yang mengalami gejala COVID-19, sehingga dapat dipastikan status kesehatannya," ujarnya.

5 Cara Menghilangkan Komedo Tanpa Dipencet, Rajin Pakai Scrub

Di samping itu, Wiku meminta kepada TNI dan Polri untuk terus melanjutkan testing terhadap anggotanya yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa terkait Undang-undang Cipta Kerja pada minggu lalu. "Jika ada yang reaktif, segera lakukan tracing kontak terdekatnya," jelas dia.

Sementara, Wiku mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan unjuk rasa untuk tetap berlaku damai dan patuh protokol kesehatan dengan jaga jarak antar demonstran, selalu pakai masker, cuci tangan serta membawa hand sanitizer ke mana pun berada.

"Pandemi mengharuskan kita berpikir secara kritis, setiap apa yang kita lakukan harus benar-benar dipikirkan manfaat dan mudorotnya termasuk kerumunan massa yang besar. Jangan karena berkrumun, kita bawa pulang penyakit dan ancaman kematian pada kerabat keluarga kita," ungkapnya.

Jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya