Kasus Aktif COVID-19 RI Diklaim Lebih Rendah dari Negara-negara Eropa

Peta sebaran COVID-19 di Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Gugus Tugas COVID-19

VIVA – Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia mengklaim penanganan pandemi virus corona di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia. Hal itu dibuktikan melalui data perbandingan kasus aktif yang tercatat sampai kemarin.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, berdasarkan data kemarin, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.779 kasus, jumlah kasus aktif terbaru sebanyak 53.846 kasus atau 12,12 persen jika dibandingkan rata-rata dunia sebesar 27,16 persen.

"Sedangkan jumlah kesembuhan kumulatif 375.741 kasus atau 84,6 persen, di mana kasus sembuh dunia adalah 70,35 persen. Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 14.761 atau 3,3 persen di mana kasus meninggal dunia sebesar 2,47 persen," kata Wiku dalam keterangan pers yang dikutip pada Rabu, 11 November 2020.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Menurut data Kementerian Kesehatan per 8 November, kasus aktif COVID-19 berada di level 12,16 persen dan lebih rendah dari rata-rata dunia mencapai 27,16 persen. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara saja, Indonesia lebih rendah dari Malaysia (27,4 persen) dan Myanmar (22,39 persen).

Bahkan dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, kasus aktif Indonesia lebih rendah. Negara-negara Eropa seperti Perancis (90,55 persen), Belgia (91,47 persen), Swiss (60,64 persen), Jerman (35,95 persen), dan Amerika Serikat (34,78 persen).

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

"Sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai. Bahkan dengan rendahnya angka kasus aktif Indonesia, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global," ujar Wiku.

Pencapaian yang baik itu, katanya, harusnya tidak membuat masyarakat lengah. Pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkolaborasi menekan angka kasus aktif. Indonesia bisa belajar dari negara tetangga seperti Thailand (3,09 persen) dan Singapura (0,09 persen).

Dalam kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia, Indonesia masih dapat terkendali laju penambahan kasusnya sehingga tidak ada sudden spike atau loncatan mendadak (grafik data). Di negara-negara lain terlihat laju penambahan kasus yang signifikan dalam waktu singkat. (ase)

Baca: Vaksin Pfizer dan BioNTech Diklaim Sangat Efektif Hadapi COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya