Jubir Sebut JK Tak Ada Sangkut Paut dengan Habib Rizieq

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melaksanakan umrah di Tanah Suci
Sumber :
  • Anizar Masyhadi

VIVA – Juru bicara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah, mencoba meluruskan kabar bahwa bosnya dikaitkan membantu kepulangan Habib Rizieq Shibab ke Indonesia. Menurut Husain, JK tidak pernah berkomunikasi dengan Habib Rizieq atau juga orang-orang terdekatnya.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"Saya ingin menegaskan, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla tidak punya sangkut paut dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan ataupun mendanai kepulangan HRS," kata Husain dalam keterangan pers, Minggu 22 November 2020.

Husain tak terima bahwa kepergian Jusuf Kalla ke Mekkah kemudian digiring opini bahwa Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu punya urusan lain selain beribadah umrah. Hal ini disebut sempat jadi ramai usai cuitan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang membuat netizen mengomentari cuitan itu mengenai JK dan Habib Rizieq.

Gus Yahya Sebut Rencana Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Sudah Didengar Sejak 2018

Sementara Ferdinand sendiri saat dikonfirmasi tvOne mengatakan, cuitannya tak menuduh siapa-siapa. Memang Ferdinand dalam cuitan itu tak menyebut nama.

Namun belakangan cuitan itu disebut dijadikan analisis pegiat media sosial, Rudi S Kamri, untuk membangun opini lain tentang keterkaitan JK.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri, apalagi 2024," kata Husain.

Husain melanjutkan, lawatan JK akhir Oktober lalu 2020 bersamaan juga menemui pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.

Pemberian gelar itu digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb. Lalu JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Saudi Arabia, untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta.

"Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan,” tutur Husain. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya