Akhir Tahun, Penumpang Bandara Soetta Diprediksi 100 Ribu per Hari

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Kementerian Perhubungan memprediksi pada libur akhir tahun 2020 nanti, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang mencapai 100 ribu orang per hari.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

"Kita prediksi pergerakan penumpang akan meningkat di libur akhir tahun dibandingkan dengan hari biasa, begitu juga dengan pergerakan pesawatnya," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 24 November 2020.

Lanjutnya, jika hari biasa pergerakan penumpang hanya tembus 65 ribu per hari, dengan pesawat yang hanya 600 pergerakan.

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

"Kalau hari biasa (di tengah pandemi COVID-19) itu, pergerakan hanya 65 ribu, tapi nanti akan tembus 100 ribu, dan itu hanya pergerakan penumpang di penerbangan domestik, kita belum lihat untuk internasionalnya. Sementara, untuk pesawat bisa tembus seribuan," ujarnya.

Baca juga: Indeks Demokrasi Provinsi DKI Jakarta Tertinggi di Indonesia

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

Kendati demikian, ia memastikan bahwa penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat ketat dengan protokol kesehatan. Salah satunya dengan kampanye pembagian health kit, berisi masker, hand sanitizer dan stiker imbauan protokol kesehatan.

Health kit tersebut dibagikan secara gratis kepada para penumpang yang akan bepergian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. "Kita kampanye kesehatan adalah agar masyarakat pengguna transportasi udara yakin kita implementasikan protokol kesehatan ini secara sangat serius," ujar Novie.

Ia menyampaikan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta sangat serius, merespons semakin ramainya penumpang di bandar udara tersebut. Hal itu menjadi poin utama dalam aktivitas penerbangan.

"Tidak main-main, intinya protokol kesehatan jadi panglima untuk transportasi udara, dan mudah-mudahan geliat transportasi udara bisa normal kembali," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya