IPNU: Calon Kapolri Baru Harus Punya Sentivitas atas Radikalisme

Ketua Umum IPNU Aswandi Jailani
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Aswandi Jailani berharap bahwa calon kapolri baru nantinya harus memiliki integritas dan sensitivitas terhadap radikalisme yang masih sangat marak. Tak terkecuali di kalangan pelajar. Diketahui bahwa Kapolri Jenderal Idham Azis sendiri akan memasuki usia pensiun

Pelajar SMP Bandung Tewas Dianiaya 2 Temannya, Dipukul Botton Stick di Bagian Belakang Kepala

Ia mengungkapkan hal tersebut mengingat selama ini radikalisme di sekolah masih berkembang sehingga perlu ditangani secara serius.

“Radikalisme di kalangan pelajar menurut penelitian sudah mencapai lebih dari 20 persen. Ini perlu tindakan serius dari Polri,” kata Aswadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 5 Desember 2020.

Pelajar di Papua Diberi Strategi Efektif untuk Mencegah Cyberbullying di Sekolah

Aswandi menjelaskan, bahwa para pelajar merupakan generasi penerus tongkat estafet kepemimpinan masa depan bangsa. Jika mereka teracuni paham radikal kata dia, tentu masa depan Indonesia terancam.

IPNU lanjutnya sebagai organisasi yang menaungi para pelajar siap bersinergi untuk mengatasi problematika sosial ini. “Kami siap bersinergi untuk mengurangi persoalan radikalisme di sekolah. Selama ini, kami telah bergerak melalui berbagai program demi merangkul mereka menuju jalan moderat,” ujarnya.

Acara Ini Ajak Pelajar Maluku-Papua untuk Promosikan Budaya Indonesia Lewat Konten

Ia juga berharap agar kapolri mendatang memiliki visi kuat dan pengalaman yang cakap. Sebab, tantangan sosial ke depan membutuhkan penanganan yang serius agar bangsa tetap terjaga dalam keamanan dan kenyamanan menjalani kehidupan di negeri ini.

“Kapolri harus kaya pengalaman dalam menangani problematika sosial sehingga permasalahan lebih berat yang akan dihadapinya nanti tidak ragu lagi dalam menghadapi dan menyelesaikannya,” ujarnya.

Dengan begitu, dia berharap pembangunan nasional dan cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan adanya bonus demografi dapat tercapai dengan maksimal. “Bonus demografi harus dimanfaatkan betul agar tidak menjadi masalah dan Indonesia Emas di satu abad nanti bisa terwujud,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya