Hari Penyandang Cacat Sedunia

‘Jangan Ada Diskriminasi '

VIVAnews  – Tidak ada satu orangpun yang mau dilahirkan cacat atau mengalami kejadian yang membuatnya cacat. Memperingati Hari Penyandang Cacat Dunia, sekitar 300 penyandang cacat dan mahasiswa Universitas Negeri Yogjakarta (UNY) menggelar aksi damai, Rabu 3 Desember 2008.

Hard Gumay Sarankan Rizky Nazar Segera Nikahi Syifa Hadju, Ini Alasannya

Tujuannya, untuk mengingatkan bahwa penyandang cacat punya hak yang sama dengan mereka yang disebut normal.

Massa, yang sebagian berkursi roda dan memakai tongkat bantu, berjalan dari Gedung Dewan, Jalan Malioboro, Yogyakarta menuju Gedung Agung, Jalan Malioboro, Yogyakarta. ”Jangan ada diskriminasi bagi para penyandang cacat,” kata Koordinator Aksi, Handoko, dalam orasinya.

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Menurut Handoko, diskriminasi kerap terjadi pada penyandang cacat khususnya di sektor pendidikan dan pekerjaan. ”Dalam pendidikan, misalnya kalau masuk perguruan tinggi kadang ada syarat tidak cacat, meski tak relevan,” katanya.

Penyandang cacat, kata anggota Badan Eksekutif Mahasiswa UNY itu, juga sering disisihkan dalam kompetisi memperebutkan peluang kerja, meski dia memiliki kemampuan yang normal bahkal lebih dari orang lain.

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka

Fasilitas umum juga belum peka terhadap penyandang cacat. ” Banyak yang tidak dilengkapi fasilitas bagi penyandang cacat,” katanya.

Laporan: Michael (ANTV)/ Yogyakarta

Bangunan rumah rusak terdampak gempa Garut, Jawa Barat

Pemkab Garut Berlakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 selama 14 hari

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024