USU Panggil Kedua Kalinya Guru Besar yang Hina SBY dan AHY

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Yusuf Leonard Henuk menjadi sorotan publik dan netizen di media sosial. Karena, cuitannya di Twitter menyerang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan menyebut 'Bapak Mangkrak Indonesia' dan menyerang putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, dengan menyebut AHY bodoh sekali di twiter.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Dengan ini, pimpinan USU menjadwalkan pemanggilan terhadap Prof. Yusuf untuk diminta klarifikasi pada Kamis, 14 Januari 2021. Atas cuitannya tersebut di Twitter, guru besar ini dilaporkan kader Partai Demokrat ke Polda Sumut. Cuitan itu dinilai menghina dan merendahkan SBY.

"Namun begitu, sesuai rencana pihak fakultas (Pertanian USU). Beliau (Prof Yusuf Henuk) akan dipanggil dan dimintai keterangannya oleh pimpinan fakultas," kata Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Elvi Sumanti saat dikonfirmasi VIVA, Kamis pagi, 14 Januari 2021.

Dituding Plagiat, Prof Kumba Digdowiseiso: Itu Tidak Benar, Siap Ikuti Pemeriksaan!

Baca juga: Guru Besar USU Ungkap Alasannya Serang SBY dan Agus Yudhoyono

Ternyata USU, terkait cuitan terhadap petinggi Partai Demokrat itu mengatakan sudah merencanakan pemanggilan Prof. Yusuf Henuk pada Senin, 11 Januari 2021 lalu. Namun ia berhalangan memenuhi pemanggilan pimpinan Fakultas Pertanian USU tersebut.

Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik

"Pemanggilan ini, seharusnya Senin kemarin. Namun Beliau (Prof.Yusuf Henuk) ada keperluan di luar kota. Sehingga baru hari ini, bisa hadir," tutur Elvi.

Sebelumnya kader Partai Demokrat melaporkan Prof. Yusuf Leonard Henuk ke Polda Sumatera Utara terkait cuitannya di Twitter yang menyerang dan dinilai menghina mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Ketua DPC Demokrat Kota Medan, Burhanuddin menjelaskan sebelum melaporkan guru besar USU itu, pihaknya mengumpulikan sejumlah bukti dari beberapa media online dan mendiskusikan sesama kader partai Demokrat di Kota Medan.

"Berdasarkan berita online kita terima, ada suatu hal yang harus saya disikapi sebagai kader partai Demokrat," ungkap Burhanuddin.

Dari sana Burhanuddin mengungkapkan bahwa cuitan Prof. Yusuf dinilai menghina SBY dan patut untuk dilaporkan ke Polda Sumut, untuk diproses secara hukum.

"Saya suruhlah anggota menanggapi itu. Bagaimana soal pemberitaan ini. Menurut kawan-kawan suatu penghinaan ini. Itu pencemaran nama baik, meremehkan. Sudah unsurnya, tidak mengenakan. Saya sampaikan kepada mereka, kalian mempunyai hak melaporkan tindak profesor ini terhadap bapak SBY," kata Burhanuddin.

Ia menjelaskan tidak layak seorang profesor berasal dari kampus USU memberikan pernyataan seperti itu terhadap mantan Presiden, dan SBY sudah memimpin 10 tahun negeri ini. Jadi, sudah banyak yang diberikan mantan presiden ke-6 itu kepada Tanah Air ini.

"Setelah kami telusuri profesor dari USU. Tepatnya Fakultas Pertanian. Lebih lanjut, ditelusuri pindah dari NTT. Artinya, saya mendengar dan menyampaikan kawan-kawan kader partai. Sepakat lah dilaporkan ke Polda Sumut. Supaya ditelusuri laporan ini," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, Prof. Yusuf Leonard Henuk mengungkapkan sah-sah saja SBY akan melaporkan dia ke polisi. Namun, cuitan dia bukan menghina atau menyerang. Namun, mengkoreksi apa disampaikan oleh SBY dan AHY yang dinilai menyudutkan Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Mereka melapor (ke polisi). Karena, SBY masyarakat biasa. Saya tidak bilang dewan pembina Demokrat tidak ada. Tapi, AHY saya ada bilang ada ketua Demokrat. Saya tunggu (laporan) mereka," kata Prof. Yusuf saat dikonfirmasi VIVA.

Berikut cuitan Prof.Yusuf menyerang SBY dan AHY di akun Twitternya: "Yth.@SBYudhoyono,tahu dirilah kau sudah mantan jadi jangan sok mengajari @jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional,karena kau memang gagal&telah dijuluki:"Bapak Mangkrak Indonesia", jadi tak pantas kau ajari @jokowi "ikan berenang", karena pasti malu kalipun kau, paham!" demikian salah satu cuitan Prof. Yusuf.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya