Logo ABC

RI dalam Kerja Sama Vaksin: Peluang Emas atau Alat Pemasaran China?

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta pada 13 Januari lalu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta pada 13 Januari lalu.
Sumber :
  • abc

"Jadi membuat China setidaknya pelan-pelan lebih terbuka terhadap kolaborasi multilateral dan lebih transparan, ... menurut saya, kedekatan Indonesia dengan China bisa mendorong ini, bisa mensosialiasikan pentingnya keterbukaan dalam hal informasi COVID, misalnya. Indonesia bisa punya peluang di sana."

Vaksin India
Kedekatan Indonesia dengan China bisa berimplikasi negatif bagi Indonesia di kawasan Indopasifik, misalnya dengan India yang bersebarangan dengan China dan sedang mengembangkan vaksin sendiri. (Foto: AP)

Soal transparansi ini juga menjadi perhatian Evan, termasuk dalam hal kerja sama vaksin dengan Indonesia.

"Hal yang paling penting adalah transparansi data. Jangan sampai kita demi nama hubungan baik dengan China lalu kita menutup-nutupi data, baik soal uji klinis, efficacy, atau lainnya."

"COVID harusnya bukan menjadi urusan politik atau hubungan bilateral," ujar Evan.

"Ini soal public health. Jadi soal transparansi, validitas data kerja sama vaksin itu harus dibuka seluas-luasnya aspek distribusi, logistik, komersialisasi atau lainnya."

"Jangan sampai aspek public health dikorbankan demi nama hubungan strategis."

Selain itu, Evan juga meminta Indonesia memikirkan mitigasi kemungkinan-kemungkinan negatif dari ketergantungan Indonesia yang sangat berlebihan pada China dalam pengadaan vaksin dan pengadaan medis.