Marak Aksi Terorisme, Kawasan Objek Vital Nasional Dijaga Ketat

Pengamanan objek vital seperti transmisi listrik tegangan tinggi
Sumber :
  • Antara/ Hasan Sakri Ghozali

VIVA – Paska serangan teror di Makassar dan Mabes Polri, sejumlah objek vital nasional (obvitnas) di Kota Cilegon pengamanannya diperketat. Seperti Pelabuhan Merak, Depo Pertamina Gerem, PLTU Suralaya, Kantor Wali Kota, Makodim hingga Mapolres.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Khusus di Pelabuhan Merak, pemeriksaan terhadap penumpang lebih diperketat oleh Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak. 

"Penjagaan tetap dilaksanaan oleh KSKP Merak. Saya sudah ke sana, saya minta melipat gandakan pengamannya," kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, di Kota Cilegon, Banten, Jumat 2 April 2021.

Mabes TNI Bantah Ada Prajurit yang Jadi Ajudan Mantan Ketua KPK Firli Bahuri

Kemudian di PLTU Suralaya, sebagai pemasok listrik Jawa-Bali, pengamannya diperketat oleh Polda Banten. Selanjutnya Depo Pertamina Gerem, meminta penambahan personil pengamanan dari Polres Cilegon, untuk menghindari sabotase obvitnas.

"Saya datangi pabrik-pabrik yang potensi untuk adanya sabotase kami datangi juga. Di Pertamina Gerem minta penebalan, di (PLTU) Suralaya sendiri pengamanannya di obvitnas Polda Banten, masih diperkuat Pam Obvit," terangnya.

Genjot Hilirisasi, MIND ID Gandeng Kementerian ATR Kelola Objek Vital Nasional Pertambangan

Untuk jalan di depan Mapolres Cilegon, kantor Wali Kota, Gedung DPRD, Makodim Cilegon ditutup. Masyarakat yang memiliki keperluan di kantor tersebut diharuskan memutar dan masuk melalui pintu belakang. Sebelum memasuki perkantoran, akan dilakukan pemeriksaan. Meski diperketat penjagaannya, seluruh kantor pemerintah, TNI dan Polri tetap melayani masyarakat.

Rekayasa lalu lintas di pusat pemerintahan dilakukan untuk memudahkan penjagaan dan pemantauan keamanan. Polisi yang bertugas di Mapolres maupun di lapangan sudah dibekali persenjataan dan body vest untuk melindungi diri.

Petugas piket yang berjaga juga dilipatgandakan, jika kondisi normal hanya 50 personil setiap harinya, kini menjadi 100 orang.

"(Personil dilengkapi) body vest, metal detectore, helm, perimeter. Kalau senjata sudah menempel di personil masing-masing, sudah saya arahkan untuk siap siaga menggunakan senjata," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya