FKUB Deklarasi Komitmen Jaga Papua dan Kutuk Aksi Terorisme

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua deklarasi komitmen menjaga kerukunan.
Sumber :
  • VIVA/Aman Hasibuan (Papua)

VIVA – Forum kerukunan umat beragama (FKUB) Provinsi Papua bersama seluruh komponen masyarakat Papua mendeklarasikan komitmen menjaga kerukunan dan menciptakan suasana damai. 

Kesepakatan bersama ini dibacakan dalam pertemuan FKUB Papua bersama tokoh agama kabupaten/kota di STT Gidi Sentani, Sabtu, 3 April 2021. 

Isinya sebagai berikut:

Pertama, kami mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri di Makassar. 

Kedua, kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat  dan umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya. 

Ketiga, kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. 

Keempat, kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu sara, intoleransi, radikalisme dan teroris

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia,(MUI) Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage mengatakan, FKUB Provinsi Papua mengutuk keras kejadian bom bunuh diri teroris di gereja katedral Makassar. 

"Kita mengutuk keras tragedi bom bunuh diri di depan gereja Katedral. Kami juga mengimbau agar seluruh umat tidak terprovokasi dengan kejadian di Makassar maupun di Mabes Polri, agar kita semuanya menahan diri,  serta menjaga keluarga, lingkungan dan bangsa agar tak terjangkit virus radikalisme yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa ke depan," katanya. 

Menurut dia kejadian ini termasuk perilaku biadab yang sangat menciderai persatuan dan kesatuan umat beragama di Indonesia. Oleh karena itu, dia mengatakan Papua tidak mengharapkan aksi itu menyebar ke Tanah Papua. 

Syaiful Payage meminta agar negara juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat dan selektif terhadap aliran atau paham yang masuk ke Indonesia agar tidak menjadi benih-benih terorisme. 

Sementara itu, Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay menyatakan dengan tegas mengutuk aksi tragedi bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar yang dilakukan terorisme dan gerakan radikalisme. 

“Kami berharap hal-hal itu tak terjadi di tanah Papua sebab kami terus menjaga toleransi di atas tanah Papua untuk semua agama yang ada di tanah Papua,” ujar Yanto Eluay. 

Hal sama dikatakan Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipius Biniluk. Ia mengungkapkan, terima kasih kepada pihak Kepolisian sebab ketika terjadi terorisme di depan gereja Katedral Makassar langsung diungkap otak pelakunya. 

“Prestasi itu luar biasa. Bahkan, dengan cepat melumpuhkan seorang wanita di Mabes Polri. Saya percaya kemampuan TNI/Polri dalam menangani terorisme,” katanya. 

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Sementara itu Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan dan keluarganya artinya, kita harus peduli terhadap lingkungan bahkan sesama. 

“Peduli setidaknya tahu siapa saja yang tinggal di kompleknya termasuk di kanan dan kirinya, sehingga pada saat muncul kecurigaan mudah diantisipasi dengan cepat. Makanya, kita sudah harus menjadi polisi bagi diri sendiri,” ajaknya. 

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Kemudian, Wakapolda menghimbau pada masyarakat di Papua untuk tetap bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama yang sudah terjalin dengan baik selama ini di semua wilayah kabupaten/kota Provinsi Papua.

VIVA Militer: Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

BNPT Usulkan Repatriasi WNI yang Sempat Gabung ISIS dan Ditahan di Kamp-kamp Suriah

BNPT menyebut telah mengusulkan repatriasi atau pemulangan kembali WNI yang terasosiasi Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan bergabung dengan ISIS ke Presiden Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024