Polisi: Kematian Wakil Bupati Sangihe di Dalam Pesawat Bukan Diracun

Tim Forensik Kepolisian Daerah Sulawesi Utara bersama Kepala Polres Sangihe memberikan keterangan pers tentang hasil autopsi jasad Wakil Bupati Sangihe di Aula Polres Sangihe, Senin, 14 Juni 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Tim Forensik Polda Sulut menjelaskan kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong di pesawat dalam penerbangan Denpasar, Bali, ke Manado, pada 9 Juni 2021, karena sakit menahun yang dia derita.

Sukseskan Pemilu, Kapal Perang TNI AL Bergerak Distribusikan Kotak Suara ke Pulau Terdepan Indonesia

"Hasil sementara berdasarkan autopsi, kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dalam pesawat bukan diracun tetapi karena sakit menahun yang dideritanya," kata seorang anggota tim forensik dr Faizal Zulkarnaen di Tahuna, Senin, 14 Juni 2021.

Menurut dia, berbagai spekulasi atas kematian Wakil Bupati membuat penyidik meminta keluarga untuk mengautopsi jasad Helmud Hontong di Rumah Sakit Umum Daerah Liunkendage Tahuna.

Bibit Siklon 98W Terpantau di Samudera Pasifik Sebelah Utara Papua, Ini Analisis BMKG

Tim forensik gabungan yang memeriksa terdiri atas dr Faizal Zulkarnaen Direktur RS Bhayangkara Manado, dr Nola Mallo spesialis forensik, dr Elisa Rompas Spesialis Forensik RS Prof Kandow di Aula Polres Sangihe menyampaikan, hasil sementara ada beberapa penyakit menahun dari organ-organ Helmud Hontong.

"Saat pemeriksaan terhadap jenazah Almarhum, kami tidak menemukan penyebab lain yang mengakibatkan kematian Helmud Hontong selain karena sakit, namun kami tetap mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Pria 46 Tahun Ditangkap, Lakukan Pencabulan Sejak 2019

Pemeriksaan lanjutan itu adalah toksikologi dan pemeriksaan jaringan organ serta pemeriksaan toksikologi yang dilakukan di laboratorium forensik untuk pemeriksaan racun dan bahan-bahan lainnya, sedangkan untuk pemeriksaan jaringan dilakukan di Rumah Sakit Kandou di Manado dan laboratorium forensik di Makassar.

"Jadi dugaan sementara, Wakil Bupati Helmud Hontong meninggal akibat penyakit lama," kata Zulkarnaen.

Direktur Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara AKPB Gani F Siahaan menyampaikan dengan berbagai spekulasi penyebab kematian almarhum Helmud Hontong yang berkembang di media sosial, maka dibentuk dua tim, yakni tim penyelidikan forensik dan penyelidikan kedokteran forensik untuk melakukan autopsi.

"Kami tetap melakukan penyelidikan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi? Sampai saat ini tim tetap melakukan penyelidikannya," ujar Siahaan

Kepala Polres Sangihe AKBP Tony Budhi Sosetyo mengatakan autopsi dilakukan untuk membantu penyidik dan masyarakat agar tidak muncul berspekulasi dan membuat terang benderang penyebab kematian almarhum Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya