Kasus Tantangan Pegang Jenazah COVID-19 Berujung Minta Maaf

AS minta maaf usai ditangkap akibat video tantangan memegang jenazah COVID-19.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman.

VIVA - Pemuda di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, viral di media sosial karena membuat video tantangan memegang jenazah pasien COVID-19. Akibatnya, pria yang berinisial AS ini diciduk Polres Kuningan untuk ditindaklanjuti.

Dalam video berdurasi dua menit 50 detik itu, AS menyatakan ketidakpercayaannya terhadap keberadaan COVID-19. Berikut isinya :

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sadulur sadayana. Punten saya membuat video ini dengan hati yang normal dan sadar dan dengan hati penuh kasih sayang. Kaitan masalah COVID punten saya pribadi punten tidak ada maksud memprovokator cuman ini mah penilaian pribadi saya," ujar AS dalam videonya, Senin 21 Juni 2021.

"Saya akan pegang mayit tersebut. Kalau dua hari saya meninggal benar covid itu ada. Maaf saya tidak ada maksud memprovokasi tapi ini pernyataan hati saya. Namun jika saya tidak mati, maka teman-teman bisa melihat dan menilainya bagaimana. Demi Allah, Wa Allahi ini ungkapan pribadi tidak ada olok-olok dari siapa pun. Saya tidak percaya COVID-19. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh, Asep Sarkamullah," lanjut AS dalam video itu.

Baca juga: Viral Pria Tantang Pegang Mayat COVID-19, Ini Videonya!

Akibat pernyataan tersebut, AS diciduk tim Polsek Ciwaru pada Sabtu, 19 Juni 2021. Seperti diketahui, video itu heboh menjadi perbincangan warga sejak Jumat, 18 Juni 2021. Polsek Ciwaru pun melimpahkan kasus tersebut ke Polres Kuningan.

Hasil penanganan di Polres Kuningan, AS menyatakan permohonan maaf akibat perbuatannya karena membuat resah dan menyinggung Satuan Tugas COVID-19 dan Tenaga Kesehatan.

"Saya yang saat ini tinggal di Desa Ciwaru, saya minta maaf atas apa yang saya lakukan kemarin dengan meng-upload ketidakpercayaan adanya COVID-19," katanya melalui sebuah video.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

"Saya sadar pasti ada teman-teman lembaga yang benar sakit hati dengan pernyataan saya terutama Satgas COVID, teman-teman kesehatan beserta jajarannya, TNI-Polri dan orang orang yang ada di Desa Ciwaru, untuk itu saya meminta maaf," katanya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024