Begini Cara Kurangi Stres Saat Isolasi Mandiri di Rumah

isolasi mandiri
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Konselor yang juga Asisten Psikolog, Elok Farida Husnawati, membagi tips agar dapat berdaptasi atau bertahan di masa pandemi COVID-19. Pasalnya pasien positif COVID-19 memiliki banyak kecemasan selama di rumah atau tengah menjalani isolasi mandiri.

6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

Hal ini disampaikan Elok saat menjadi pembicara pada Konsultasi Psikologi dengan tema 'Kecemasan Pasien COVID-19 saat Isolasi Mandiri’, yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara virtual. Adapun acara ini dimoderatori oleh Chief Data Officer Lokadata.id, Suwandi Ahmad.

"Kemarin saya kecil-kecilan survei kepada teman-teman saya di Semarang. Dan saya tanya apa yang dirasakan saat positif," kata Elok saat mengawali pembicaraannya di diskusi tersebut, Jumat 6 Agustus 2021.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Kata Elok, banyak kecemasan terjadi pada para pasien COVID-19. Mereka khawatir tidak dapat sembuh.

Kecemasan lain juga adalah, takut virus yang di dalam tubuhnya menularkan ke orang lain. Ada juga yang menyampaikan, setelah sembuh atau masih dalam tahap penyembuhan, khawatir dijauhi oleh orang-orang sekitar.

Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Anda Alami Stres

"Biasanya ini terjadi di kantor-kantor. Karena banyak aktivitas di satu ruangan," lanjut Elok.

Baiknya, kata Elok, mereka yang terkonfirmasi positif fokus pada pemulihan saja. Elok juga sebagai penyintas melakukan hal itu, baru memikirkan hal-hal lain.

Lantas bagaimana yang harus dilakukan untuk mengatasi stres di saat situasi tersebut?

Elok menyampaikan, salah satunya yang bisa dilakukan adalah relaksasi pernapasan jika ada pasien COVID-19 tengah melakukan isolasi di rumah. Kegiatan ini adalah cara paling mudah dilakukan.

"Relaksasi pernapasan bisa dilakukan ketika kita overthinking atau merasa deg-dengan, jantung berdegup," kata Elok.

"Caranya tarik napas dalam dari hidung di dalam hati dihitung 1-4. Ditahan dan dikeluarkan pelan-pelan lewat mulut sebanyak 4 kali juga. Dilakukan itu terus menerus sambil memikirkan hal - hal positif," kata dia.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah fokus dan mencari kegiatan yang bisa dilakukan. Selanjutnya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas hidup. Seperti mengonsumsi makanan yang bergizi dan lebih sadar tentang pentingnya kesehatan.

"Kemudian menjalin hubungan sosial yang positif. Dengan seperti ini kita zoom, kita bisa sharing banyak informasi yang kita kurang tahu, saya kurang tahu, jadi lebih tahu. Itu dapat meningkatkan rasa semangatnya kita. Rasa bahagia untuk lebih tertarik dengan dunia luar, dapat mengurangi stres juga," kata Elok.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya