Rachland Demokrat Sempat Dianggap Hina Lambang Negara

Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Cuitan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik sempat dikecam sebagian warganet sebelum akun Twitternya diretas oleh pihak yang tak bertanggungjawab. Diduga, Rachland menghina lambang kenegaraan Indonesia.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Awalnya, Rachland mengunggah foto Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan karya lukisannya di akun Twitter. Kemudian, unggahan foto SBY oleh Rachland mendapat berbagai respons dari netizen.

Hingga akhirnya, Rachland mengunggah sebuah meme bergambar Presiden Joko Widodo yang tengah tersenyum pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Pada kening Jokowi, terlihat ada lambang burung Garuda yang tertancap tombak kayu.

Tak Tuntut Polisi Usut Peretasan Akun Instagram-nya, Mahfud MD Bilang "Kayaknya Orang Mainan"

Selain itu, wajah Presiden Jokowi juga dipenuhi tempelan bertuliskan utang luar negeri Rp6.000 triliun, ratusan ribu hektar hutan rusak hingga impor bahan pangan.

Ini lebih menarik,” tulis akun Twitter Rachland dikutip pada Senin, 9 Agustus 2021.

Akun Instagram Diretas, Mahfud MD: Itu Biasa, Orang Nakal

Kemudian, salah seorang netizen dengan akun Twitter @MurtadhaOne1 merespons unggahan meme Rachland yang dianggap menghina lambang negara. Ia menyebut eks Wakil Sekjen DPP Demokrat itu berkualitas rendah karena mengolok-olok lambang negara.

Kualitas politisi @PDemokrat serendah ini, mengolok-olok lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lambang negara. Pidana ini @CCPolri @DivHumas_Polri,” tulis akun @MurtadhaOne1.

Pun, netizen lainnya juga ikut mengecam cuitan Rachland. Ada netizen lain yang mempertanyakan nasionalisme Rachland karena mengolok-olok lambang negara.

Akun diretas

Politikus Demokrat Rachland Nashidik menyampaikan akun Twitter-nya diretas dan diganti namanya (rename). Usai diretas, Rachland mengaku tidak bisa mengakses lagi akun Twitternya.

"Hari ini 8 Agustus Twitter saya dibajak, saya tidak bisa lagi menggunakannya," kata Rachland dalam keterangannya pada Minggu, 8 Agustus 2021.

Menurut dia, akun Twitternya berganti nama dengan nama asing yang dia tidak mengenalinya. "Mungkin sekali nama fiktif. Yang pasti saya tidak bisa lagi  menggunakannya," ujarnya.

Rachland mengaku tidak tahu siapa yang bertanggungjawab atas aksi peretasan. Ia meyakini aksi peretasan ini terkait dengan isi dari cuitannya di Twitter yang kerap mengkritik pemerintah, terutama dalam penanganan COVID-19.

"Saya tidak tahu siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap perbuatan anti demokrasi ini. Yang pasti kemungkinan besar pasti dia tidak suka dengan isi dari tweet-tweet saya yang memang kerap melancarkan kritik terhadap pemerintah, terutama Presiden Jokowi, khususnya dalam penanganan COVID-19 yang memakan begitu banyak jiwa rakyat Indonesia," jelasnya

Dia merasa hak dan kemerdekaannya berpendapat dirampas melalui aksi peretasan ini. Terlebih, sepekan lagi Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya, 17 Agustus.

"Saya merasa tidak menjadi bagian dari kemerdekaan itu, hak saya atas kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, malam ini juga dirampas oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan saya untuk menggunakan hak politik saya untuk memberikan sumbangan pemikiran, gagasan dalam bentuk kritik, dalam bentuk teguran kepada pemerintah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya