4 Fakta Penting dalam Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76 akan segera tiba. Setiap tahunnya, perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tentunya identik dengan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dinilai Melecehkan Teks Proklamasi, Syakir Daulay Disomasi

Pertama kali dideklarasikan oleh Presiden Soekarno dan didampingi oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta, teks tersebut dibacakan di rumah Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan Proklamasi No. 1), Jakarta Pusat pada Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Dalam peristiwa bersejarah itu, terdapat banyak hal penting yang ikut berperan dalam tercapainya kemerdekaan Indonesia. Berikut ini fakta-fakta penting di balik perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang harus diketahui.

7 Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Beserta Peran Masing-masing

1. Teks ditulis oleh Soekarno

Teks Proklamasi diketahui ditulis tangan oleh Soekarno. Sementara itu, M. Hatta dan Ahmad Soebardjo bertugas untuk mendiktekan kalimatnya. Adapun teks tersebut ditulis dalam selembar kertas dari buku catatan berwarna putih dengan ukuran panjang 25,8 cm, lebar 21,3 cm, dan tebal 0,5 cm.

Menggetarkan! Deretan Quotes Legendaris Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Terdapat dua coretan penting pada kertas tersebut, yakni perubahan kata ‘pengambilan’ menjadi ‘pemindahan’, dan kata ‘diusahakan’ menjadi ‘diselenggarakan’.

2. Disusun saat dini hari oleh tiga tokoh penting

Teks Proklamasi disusun di hari yang sama teks tersebut diproklamasikan, yakni pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 02.00-04.00 WIB di sebuah ruang makan seorang perwira Angkatan Laut Jepang, Laksamana Tadashi Maeda yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1.

Di sana, Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo menyusun naskah teks tersebut. Sementara itu, Soekarni, B.M Diah, dan Sayuti Melik bertanggung jawab sebagai saksi perumusan teks itu.

3. Teks diketik oleh Sayuti Melik

Setelah selesai membuat konsep teks Proklamasi tersebut, Soekarno kemudian membahas kembali isi dari teks bersama sejumlah tokoh lainnya. Sesuai dengan hasil kesepakatan saat itu, Sayuti Melik bertugas untuk mengetik teks Proklamasi itu.

Perlu diketahui, teks yang diketik oleh Sayuti Melik disebut sebagai Teks Proklamasi Otentik, sedangkan teks hasil tulis tangan Soekarno disebut Teks Proklamasi Klad. Saat itu, teks yang ditulis oleh Soekarno sempat dibuang ke tempat sampah.

Namun, B.M Diah berhasil mengamankan kertas bersejarah itu dan menyimpannya. Setelah 47 tahun berlalu, teks klad itu pun resmi diserahkan ke negara pada tahun 1992.

4. Penandatanganan teks Proklamasi

Pada awalnya, M. Hatta mengusulkan untuk teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu ditandatangani oleh sebagian anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan perwakilan muda yang hadir dalam penyusunannya.

Usulan tersebut disetujui oleh Soekarno. Akan tetapi, Soekarni dari tokoh muda mengusulkan agar teks tersebut hanya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta saja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya