Jaksa Agung: Tindak Tegas Jaksa Baru yang Lakukan Pelanggaran

Jaksa Agung ST Burhanuddin
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin mengingatkan para peserta pendidikan dan pelatihan pembentukan jaksa (PPPJ), untuk saling mengisi, kerja sama dan berinovasi agar bisa mengatasi segala kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi nantinya.

Pejabat Eselon I Kementan Kompak Pakai Pin WTP Emas, Ternyata Dibeli Pakai Duit Sharing

Bahkan, Burhanuddin tidak segan-segan memberikan tindakan tegas, terhadap para siswa atau jaksa baru yang melakukan pelanggaran. Untuk itu, kabandiklat, para kajati dan para widyaiswara, agar memastikan pendidikan ini menjadi kawah candradimuka yang mampu menempa dan membentuk karakter para siswa menjadi Jaksa yang berjiwa Tri Karma Adhyaksa.

“Tindak tegas dan terukur setiap pelanggaran yang dilakukan siswa, karena hanya dengan disiplin karakter akan terbentuk. Ingat, salah satu tolak ukur keberhasilan pimpinan adalah mampu melahirkan calon pimpinan yang baik dimasa datang,” kata Burhanuddin melalui keterangannya pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Menurut dia, tantangan para jaksa baru sebagai penegak hukum kelak sangatlah dinamis. Perubahan modus operandi tindak pidana yang cenderung semakin kompleks dan cepat. Bahkan kejahatan konvensional telah bertransformasi berkembang menjadi kejahatan korporasi (corporate crime) serta kejahatan politik (top hat crime).

Di samping itu, kata dia, revolusi mobilitas manusia telah berdampak pada daya jangkau kejahatan yang mampu melintasi batas-batas teritorial suatu negara (transnational crime), fenomena kecanggihan teknologi, turut menjadi sarana yang kian memudahkan kejahatan tersebut berkembang sedemikian luas.

Hal-hal itu membuat pemberantasan tindak pidana bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Sebagai seorang jaksa, katanya, para siswa baru dituntut untuk selalu mengupdate kapasitas dan kapabilitas agar mampu memastikan tidak ada satupun kejahatan yang lolos dari jerat hukum.

“Tantangan lain yang tidak kalah penting sebagai seorang jaksa adalah berkaitan dengan godaan-godaan untuk melakukan perbuatan tercela, sebab kewenangan besar yang saudara miliki kelak akan sangat rawan dari godaan-godaan untuk melakukan perbuatan tercela,” ujarnya.

Oleh karena itu, Burhanuddin mengatakan pendidikan ini juga mengutamakan terbentuknya pribadi yang berintegritas. Maka, diharapkan mampu menjadi benteng dalam menghadapi berbagai godaan dalam pelaksanaan tugas.

“Perlu saudara ketahui bahwa beberapa oknum senior yang terbukti melakukan perbuatan tercela, saat ini telah saya tindak dengan tegas. Untuk itu, sebagai calon jaksa, saya minta saudara sekalian sedini mungkin memupuk integritas. Ingat, untuk kesekian kalinya saya tegaskan, saya tidak butuh jaksa pintar tapi saya butuh jaksa pintar dan berintegritas,” jelas dia.

Selain itu, ia mengingatkan tantangan lain yang perlu dicermati adalah berkembangnya nilai-nilai keadilan dalam penegakan hukum, persoalan bagaimana menyeimbangkan kepastian hukum, nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah masyarakat serta kemanfaatan hukum.

“Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya kepekaan aparat penegak hukum dalam menerapkan keadilan restoraktif pada rakyat kecil, sehingga orientasi penyelesaian masih saja bertumpu pada penyelesaian di peradilan konvesional. Ini tentunya menjadi tantangan bagi kalian untuk belajar memaknai dan memahami maksud dari tujuan penegakan hukum,” tandasnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)

Bisakah ICC Tangkap Netanyahu? Ini Faktanya

Media Israel dan internasional dihebohkan dengan berita tentang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berpotensi mengeluarkan surat penangkapan PM Israel Netanyahu

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024