Survei: Mayoritas Responden Tolak Presiden 3 Periode

Jokowi bersama istrinya, Iriana Joko Widodo, tiba di lokasi untuk mengikuti debat Pilpres putaran kelima, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA - Mayoritas responden menolak usulan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Hal itu berdasarkan hasil dari lembaga survei Fixpoll yang merilis penelitian terbaru mereka seputar rencana amandemen UUD 1945 belum lama ini.

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan

Dikutip dari tvOneNews, Selasa, 24 Agustus 2021, Fixpoll menanyakan pertanyaan yang sama terhadap 1240 responden dari berbagai usia dan latar belakang.

Saat ditanya mengenai rencana amandemen UUD 1945 agar presiden dapat menjabat lebih dari 2 periode, sebanyak 57,5 persen menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sedangkan yang setuju dan sangat setuju hanya 11,4 persen saja.

Jubir Anies Sebut Pembubaran Timnas Amin Tak Jadi Digelar Hari Ini, Lalu Kapan?

Sedangkan untuk masa jabatan presiden ditambah atau lebih dari 5 tahun, mayoritas responden yaitu 61 persen juga tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hanya 7,9 persen yang menyatakan setuju dan sangat setuju.

Baca juga: Pakar Hukum: Amandemen UUD 1945 Kepentingan Elite Bukan Publik

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Begitu juga dengan isu presiden dipilih oleh MPR, Fixpoll menemukan bahwa mayoritas responden, 66,7 persen, menolak. Cuma 4,4 persen yang menerima.

Isu mengenai perpanjangan masa jabatan presiden selama 3 periode sempat mengemuka beberapa waktu lalu. Begitu juga dengan amandemen UUD 1945. Namun, sejumlah pihak menyatakan penolakan mereka.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024