Rakyat RI Gemar K-Pop, Hasto: Kenapa Terkesan Tinggalkan Budaya Kita

Hasto Kristiyanto di kuliah umum di Universitas Negeri Semarang
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta para mahasiswa untuk terus menggembleng diri dengan berdisiplin. Tidak hanya itu, hal paling penting ditekankan Hasto kepada mahasiswa agar dalam diri selalu punya tekad kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

"Saat mahasiswa merupakan momentum emas untuk menggembleng diri sehingga kelak menjadi pemimpin bangsa. Jadi mahasiswa harus menggembleng diri sehingga siap ketika Indonesia memanggil," kata Hasto saat menyampaikan kuliah umum secara virtual di Universitas Negeri Semarang, Selasa 24 Agustus 2021.

Adapun Hasto memberikan kuliah sebelum dirinya menerima kehadiran Sekjen Partai Gerindra dan rombongan.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Hasto pun mengingatkan mahasiswa untuk juga memiliki kepedulian terhadap berbagai aspek strategis. Dia menyinggung soal Indonesia yang kaya budaya tapi terkesan kalah dengan tren budaya Korea Selatan atau Amerika.

Sekadar gambaran, dua negara itu masuk lewat kebudayaan dan kemudian menciptakan berbagai industri hingga menembus pasar dunia di berbagai belahan dunia.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

"Kenapa K-Pop begitu digemari warga Indonesia. Kenapa kita terkesan meninggalkan budaya kita. Kita mempunyai tradisi kebudayaan yang berwarna mengandung local wisdom. Seharusnya kebudayaan kita dikemas secara modern dengan nilai kultural sehingga mendorong kepemimpinan Indonesia dalam budaya. Hal ini harus digelorakan mahasiswa," kata Hasto yang menamatkan studi sarjananya dari Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.

Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menaruh perhatian bagaimana dunia kampus menjadi kawah candradimuka bagi calon pemimpin bangsa yang akan datang.

Hasto mendorong para mahasiswa untuk paham sejarah bangsa. Apalagi sejak dahulu Indonesia telah diakui kepemimpinannya di tingkat dunia termasuk dengan menggelar Konferensi Asia Afrika yang mendorong kemerdekaan sejumlah negara di Asia dan Afrika.

"Pada tahun 1955 setelah kita mendapatkan kedaulatan secara penuh. Bagaimana Bung Karno sebagai pemimpin bangsa-bangsa Asia dan Afrika, bagaimana kita mampu menyelenggarakan suatu konferensi yang menggelorakan semangat kepemimpinan Indonesia. Padahal kita baru enam tahun mendapatkan kedaulatan secara penuh setelah kita berjuang bersama mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Kepemimpinan Indonesia inilah yang seharusnya, membangun spirit seluruh mahasiswa," tutur Hasto.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Fathur Rokhman juga memberikan sambutannya. Dia menyebut kuliah umum yang disampaikan Sekjen PDIP ini akan sangat bermakna bagi para mahasiswa Unnes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya