Bamsoet: Pak Nainggolan Bina 9 Ketum Parpol, Kelar Semua Urusan

Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kaget mendengar masih terdapat 239 anggota DPR RI yang belum menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Para Ketua umum partai politik di Indonesia pun dimintanya menindak pada kadernya yang tidak patuh dengan penyampaian LHKPN.

"Kalau dibilang partai atau ketua umum partai politik memerintahkan tanggal sekian kalian tidak memberikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan akan ada sanksi ancaman terberatnya adalah pergantian antarwaktu (PAW)," kata Bamsoet dalam diskusi yang digelar secara virtual, Selasa, 7 September 2021.

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Bamsoet lebih jauh mendorong para ketum parpol harus turun tangan untuk memastikan kadernya di DPR patuh dengan penyampaian LHKPN. Hal itu dianggap efektif karena para wakil rakyat itu bakal langsung patuh jika pimpinan partai yang berbicara.

"Begitu saya telepon ketua-ketua fraksinya dengan tembusan ketua umum partainya itu langsung selesai barang itu, patuh semua," kata Bamsoet.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Bamsoet menyarankan KPK menggandeng ketua partai politik untuk membuat anggota DPR lebih patuh dengan penyampaian LHKPN. Cara mudah itu diyakininya sangat manjur.

"Pak Pahala Nainggolan (Deputi Pencegahan KPK) cukup melakukan pembinaan dengan sembilan orang yang ada di republik ini. Sembilan ketua umum partai politik, selesai urusan di parlemen," kata Bamsoet.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menguak bahwa masih banyak anggota DPR yang belum menyerahkan LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hanya 58 persen wakil rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan itu yang patuh serahkan LHKPN.

"Pada tanggal 6 September 2021 anggota DPR RI dar kewajiban laporan 569 sudah melaporkan diri 330 dan belum melaporkan 239," kata Firli Bahuri di Jakarta, Selasa, 7 September 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya