Menteri Tito Tegur Kepala Daerah yang Suka Belanja Buat Aparatur

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, meminta kepala daerah untuk meningkatkan belanja pelayanan publik. Belanja publik yang dimaksud adalah uang negara atau kas daerah benar - benar kemanfaatannya dirasakan langsung masyarakat.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Tito meminta agar belanja yang sifatnya untuk keperluan aparatur dikurangi.

“Kurangi belanja aparatur, perbanyak betul belanja yang manfaatnya langsung ke masyarakat," kata Tito seperti dikutip dari laman setkab.go.id dalam acara Pembukaan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota, Selasa 14 September 2021.

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Belanja aparatur bisa mencakup administrasi umum, operasional - pemeliharaan, belanja pegawai atau personalia, sampai pada biaya perjalanan dinas. Tito bilang, masa pandemi COVID-19 hampir 1,5 tahun belakangan sangat berdampak pada pengelolaan APBD. Oleh karenanya, jenderal purnawirawan polisi ini menyampaikan, sektor produktif lebih dioptimalkan dalam belanja. 

Pandemi juga, lanjut Tito, membuktikan bahwa banyak kegiatan atau pertemuan dapat dilaksanakan secara virtual, dengan tetap menghasilkan kinerja yang produktif.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

"Perbanyak juga belanja-belanja yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan, pendidikan 20 persen, kesehatan 10 persen minimal, itu wajib, tapi tolong dipelototin lagi," ujarnya.

Tito pun memberi contoh bagaimana realokasi anggaran bisa diambil. Misal yang paling mudah adalah, anggaran semula untuk belanja aparatur, dapat dialihkan untuk pembuatan tim yang bergerak khusus mengelola sampah di malam hari. Kegiatan - kegiatan seperti itu mudah, dan bisa langsung dirasakan masyarkat kala pagi daerahnya atau kotanya sudah bersih di pagi hari.

“Tergantung masalahnya apa, kalau masalahnya misalnya kotoran sampah, upayakan buat tim (untuk) mengelola daerahnya sehingga bersih bebas sampah,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya