PTM Berlangsung, 70 Persen Siswa SD-SMP di Malang Sudah Divaksin
- VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Vaksinasi bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang sudah mencapai 70 persen. Vaksinasi dilakukan bersamaan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang saat ini berlangsung.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, dari 40 ribuan lebih siswa SD dan SMP, sekira 30 ribuan sudah divaksin. Vaksinasi bagi siswa SD dan SMP akan terus dipercepat hingga target 100 persen tercapai.
"Kalau tidak salah jumlah siswa SD dan SMP itu 40 ribuan lebih. Itu sekolah negeri dan swasta. Terakhir kemarin dari SMP-SD itu sudah sekitar 70 persen," kata Husnul, Sabtu, 25 September 2021.
Husnul mengatakan, untuk siswa SMA dan setingkat presentase vaksinasi sebanyak 40 persen. Target sasaran untuk siswa SMA di Kota Malang sekira 50 ribu. Serbuan vaksinasi juga terus dilakukan seiring dengan PTM terbatas.
"Siswa SMA perkiraan 40 sampai 30 persen. Yang sudah itu SMA 2, SMA Tugu (SMA 1, 3, dan 4), kemudian SMKN 6 dan beberapa sekolah lainnya kan gabungan (vaksinasi). Terus nanti hari Selasa (28 September 2021) ada di jalan Bandung di sekolah terpadu, madrasah itu," ujar Husnul.
Selain itu, Husnul menyebut bahwa vaksinasi untuk warga Kota Malang dosis pertama sudah mencapai 74 persen. Hal inilah yang membuat Kota Malang masuk ke level dua sesuai Instruksi Mendagri soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat ini Kota Malang sedang menargetkan masuk ke level I menggencarkan vaksinasi lansia.
"Kita kan sudah 74 persen (dosis satu). Lansia 42 persen. Jadi batasan nasional di Inmendagri itu level 3 mau geser ke level 2 itu dosis umum minimal 62 persen. Kita sudah 74 persen. Lansia minimal 40 persen kita sudah 42 persen. Nah untuk bergesernya ke level 1 dosis umum 70 persen lansianya minimal 60 persen. Kita sedang mengejar itu," tutur Husnul.
Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!
Pada saat berada di Tanah Suci mereka akan bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai negara di dunia yang mungkin juga mempunyai faktor risiko penyakit
