Ini Kriteria Ideal Calon Ketum NU Menurut Marzuki Mustamar

Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Marzuki Mustamar.
Sumber :
  • VIVA / Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Sejumlah nama muncul di bursa pencalonan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menjelang Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur Marzuki Mustamar berpendapat, siapa pun yang jadi ketum nanti, ia sudah pasti sudah sesuai dengan kriteria yang ketat.

Menurutnya, dengan kriteria yang ketat, figur tersebut dipandang mampu oleh muktamirin untuk memimpin NU lima tahun ke depan.

Marzuki menuturkan, ada beberapa kriteria yang wajib dimiliki oleh calon Ketum NU. Dia menekankan figur itu mesti memiliki jam terbang pengalaman hingga paham organisasi.

"Mereka yang terpilih itu punya pengalaman teritorial, kayak Gus Dur, Kiai Hasyim Muzadi, sebelum ke PB, pernah jadi ketua cabang, pernah jadi ketua wilayah dan segala macamnya," ujarnya dihubungi wartawan pada Senin, 11 Oktober 2021.

Ketum PBNU Said Aqil Sirodj (tengah) dan Sekjen PBNU Helmi Faisal (paling kanan)

Photo :
  • ANTARA FOTO

Dia menjelaskan jam terbang tinggi atau pengalaman yang luas dalam berorganisasi penting. Akan berbeda bagi figur yang hanya memiliki pengalaman yang tak luas dengan figur yang berpengalaman luas ketika dia diamanati muktamirin memimpin NU. 

"Punya pengalaman kantor yang cuma lima meter itu jauh beda dengan pengalaman mulai Papua sampai Aceh," ujarnya.

Marzuki sendiri masuk dalam bursa calon Ketum NU. Hal itu merujuk hasil survei Indostrategic yang dirilis beberapa hari lalu. 

Heboh Penampakan Masjid Indonesia di Belanda yang Berdiri di Bekas Bangunan Gereja

Nama Pengasuh Pesantren Sabilur Rosyad, Gasek, Malang, itu bahkan berada di posisi teratas dari sisi tingkat keterpilihan dengan perolehan 24,7 persen. Di bawahnya ada mantan Ketua NU Jatim Hasan Mutawakkil Alallah 22,2 persen dan di posisi ketiga Said Aqil Siroj 14,8 persen.

Menanggapi hasil survei itu, Marzuki mengaku siap berkhidmat di NU jika itu diminta oleh masyayikh atau para kiai sepuh NU. Bahkan bila diamanati untuk menjadi Ketua Ranting NU, ia pun siap untuk menjalankan itu. "Yang penting kami itu khidmat, khidmat, dan khidmat," ujarnya.

Tolak Usul Muhammadiyah, MUI Jelaskan Pentingnya Sidang Isbat
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di kantor PBNU Jakarta

Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa sebagian masyarakat Indonesia merupakan bagian dari NU.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024