Capaian Vaksinasi Banjarnegara Terendah di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal untuk masyarakat di Jawa Tengah, Senin, 23 Agustus 2021.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengklaim bahwa kasus penularan COVID-19 di wilayah itu terus menurun dari hari ke hari. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, pada minggu ke-40, sejumlah rumah sakit melaporkan nol kasus COVID-19.

Kelihatan Sehat, Begini Kondisi Tukul Arwana Setelah 3 Tahun Berjuang dengan Stroke

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, selain tren kasus yang menurun, capaian vaksinasi di provinsi itu sudah mencapai 49,38 persen untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua mencapai 23,69 persen, dan dosis ketiga untuk nakes mencapai 83,59 persen.

"Beberapa daerah capaian vaksinasinya sudah ada yang lebih dari 50 persen. Bahkan sudah ada yang mencapai 122 persen. Tapi beberapa daerah juga ada yang masih di bawah 50 persen," katanya di Semarang, Selasa, 12 Oktober 2021.

Politisi Demokrat Heran dengan Narasi Oposisi yang Dideklarasikan Ganjar Pranowo

Capaian vaksinasi dosis pertama yang terendah, katanya, ditempati Kabupaten Banjarnegara dengan 27,76 persen, kemudian Cilacap 29,22 persen, Pemalang 29,33 persen, Brebes 29,71 persen, dan Batang 30,66 persen.

Percepatan vaksinasi

Ganjar Deklarasi Tak Mau Gabung Pemerintah, Gerindra Bilang "Tidak Akan Menghalangi"

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa vaksinasi COVID-19 menjadi syarat status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Maka dia meminta kabupaten/kota yang masih di bawah 50 persen untuk segera melakukan percepatan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat penanganan COVID-19.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

Secara umum, katanya, memang ada perbaikan upaya penanganan COVID-19 yang ditunjukkan dengan menurunnya tingkat infeksi, meski ada beberapa daerah yang cenderung naik karena, di antaranya, capaian vaksinasi masih rendah.

“Maka saya meminta kabupaten/kota yang masih di bawah 50 persen untuk menghitung dan melaporkan berapa vaksin kebutuhannya untuk berapa hari, minimal untuk satu minggu. Kami akan minta ke Kementerian Kesehatan khusus daerah di bawah 50 persen agar bisa dilakukan percepatan,” katanya.

Teguh Joko Sutrisno/Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya