Kasus Kematian Ibunya Mandek, Pria Ini Surati Presiden dan Kapolri

Aris dan kuasa hukumnya membawa amplop bertuliskan
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA – Keluarga korban pasien Covid-19 di Bondowoso menuntut keadilan dengan mengirimkan surat kepada Presiden, Kapolri dan Kompolnas. Mereka meminta kasus kematian ibu mereka akibat Covid-19 diusut tuntas.

Presiden Iran Akan Dimakamkan 23 Mei Mendatang, Begini Prosesinya

"Saya sengaja mengirim surat terbuka pada pak presiden, Kapolri dan kompolnas agar ibu saya punya keadilan," kata Aris Sony Prima Yoga saat di kantor Pos Bondowoso dikutip dari tvonenews.com, Kamis, 28 Oktober 2021.

Aris pun berharap dengan dirinya mengirimkan surat ini makan kasus kematian ibunya mendapat tanggapan dari Presiden, Kapolri. "Kami hanya ingin keadilan untuk almarhum ibu saya, semoga pak presiden dan Kapolri merespon surat yang kami kirim," harap Aris.

3.000 Paspampres Jadi Perisai Hidup Tamu Negara Peserta KTT WWF di Bali, Ini Pembagian Tugasnya

Sebelumnya, Aris melaporkan kasus kematian ibunya yang merupakan pasien Covid-19 ke Polres Bondowoso karena pihak rumah sakit diduga menelantarkan pasien. Laporan itu sudah dilakukan Aris sejak 9 bulan yang lalu namun belum ada perkembangan.

Kronologi Aris Lapor Polisi

The House of W, Rumah Khusus Perempuan dengan Arsitektur Islam yang Menginspirasi

Aris mengungkap awal mula dirinya dan keluarga melaporkan kasus ini karena keluarga menduga pihak rumah sakit menelantarkan pasien yang merupakan ibu kandungnya, Suparmi (65). 

Sembilan bulan lalu Suparmi divonis Covid-19 dan kemudian dirawat di ICU sebuah rumah sakit di Bondowoso. Namun, pihak rumah sakit tiba-tiba mengabarkan jika ibunya meninggal dunia. Menurut Aris, Keluarganya menerima dengan ikhlas kematian ibunya.

Hingga kemudian Aris dan keluarga dikejutkan dengan sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan aktifitas ibunya di selama di ruang ICU. Dalam rekaman CCTV tampak dengan jelas jika Suparmi sebelum meninggal dunia berusaha memberi tanda meminta tolong pada petugas medis untuk segera didatangi. 

"Ibu saya melambai tangan dan mengetuk-ngetuk ranjangnya. Namun tidak seorang petugas medis yang datang. Sepertinya alat bantu oksigen bermasalah dan lepas," kata Aris

Hingga akhirnya Suparmi tidak bergerak lagi. Dan 5 jam kemudian seorang petugas medis datang dengan membawa plastik mayat. 

"Kami tidak terima. Ini jelas-jelas ibu saya ditelantarkan dan kecerobohan rumah sakit meninggalkan pasien begitu saja tanpa ada perawat jaga," kata Aris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya