Mobil Dinas Gibran Jokowi Tak Lagi Parkir di SDN Nusukan Barat Solo
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya kembali menggunakan mobil dinasnya yang selama sepekan ditinggalkan di halaman SDN Nusukan Barat 113 Solo. Putra sulung Presiden Jokowi itu memarkir mobil di sekolah tersebut lantaran guru dan siswanya diketahui melanggar protokol kesehatan (prokes) tidak memakai masker.
Pantauan VIVA, mobil dinas wali kota dengan peat nomor AD 1 A sudah tampak ditumpangi Gibran mulai hari ini, Selasa, 16 November 2021. Mobil Toyota Innova berkelir putih itu juga sudah mulai diparkir di area parkir depan lobby kantor wali kota di Balai Kota Solo.
Seperti diketahui, sejak mobil dinasnya diparkir di halaman sekolah dasar itu, Gibran terlihat beberapa kali menumpang mobil pengganti, diantaranya mobil milik Paspampres dan mobil Pemkot Solo lainnya. Meski demikian, ia tidak mempermasalahkan soal mobil penggantinya itu.
Ketika ditanya kapan mobil dinasnya itu diambil, Gibran mengaku tak tahu dengan pasti kapan diambil setelah sepekan diparkir di halaman SDN Nusukan Barat 113 Solo. Ia juga tidak ikut saat pengambilan mobil dinasnya itu lantaran yang mengambil sopir mobil dinasnya.
"Ya (sudah dipakai lagi). Diambil kemarin malam, apa tadi pagi ya?. Yang mengambil Pak Murih (sopir mobil dinasnya), mosok tak jupuk dewe (masak saya ambil sendiri)," kata dia saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa, 16 November 2021.
Meskipun mobil dinasnya itu ditinggal begitu saja di sekolah tersebut selama sepekan, namun Gibran memastikan bahwa mesin mobilnya itu tidak mengalami masalah. Apalagi selama ditinggal itu mesin mobil juga tidak dinyalakan. "Enggak (rewel mesinnya). Enggak apa-apa (tidak dipanasin mesinnya), aman," ujarnya.
Gibran memutuskan untuk memarkir mobil di sekolah itu lantaran mengetahui dengan mata kepala sendiri bahwa guru dan murid di SDN Nusukan Barat 113 Solo itu banyak yang tidak mengenakan masker. Bahkan petugas yang membukakan pintu saat Wali Kota Solo itu datang juga tidak memakai masker.
"Saat itu saya sedang sidak di sekolah-sekolah sekitar situ terkait penerapan prokes. Eh malah di sekolah ini guru dan siswanya ada yang tidak memakai masker," ujarnya.
Ia meminta kepada guru dan murid yang sedang melaksanakan pembelajaran tatap muka agar menaati prokes untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus COVID-19 baru.
