Heboh Awan Mirip Tsunami di Madura, Ini Penjelasan BMKG

Awan mirip gelombang tsunami di Pamekasan, Madura.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Fenomena awan berbentuk mirip gelombang tsunami terjadi di kawasan Pantai Talang Siring, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada Kamis, 18 November 2021, sekira pukul 07.30 WIB. Video rekaman saat peristiwa alam itu terjadi beredar luas, juga diunggah akun Instagram BMKG Juanda disertai penjelasan secara ilmiah.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto menjelaskan, awan berbentuk mirip gelombang tsunami itu merupakan awan jenis arcus. Awan seperti itu bukan pertanda sebuah bencana, namun bisa menimbulkan cuaca buruk, seperti hujan lebat, angin kencang dan petir.

"Fenomena awan Arcus tersebut tidak ada kaitan langsung atau khusus dengan fenomena tsunami yang merupakan akibat dari gempa," kata Teguh dikonfirmasi wartawan.

Awan arcus sendiri, lanjut Teguh, adalah formasi awan horizontal rendah yang biasanya muncul di dalam bagian dari awan cumulonimbus. Ada beberapa faktor yang memicu kemunculan awan arcus. Di antaranya karena ketidakstabilan atmosfer saat terjadi pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan lebih hangat.

"Awan arcus terbentuk dari hasil ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab, sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang," tandas Teguh.

Nah, ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara itu terjadi salah satunya karena ada fenomena angin laut dalam skala luas yang mendorong massa udara ke arah daratan.

Baca juga: Kepala BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia

Bikin Resah Masyarakat Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditahan
Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati

Sungai Terdampak Banjir Lahar Gunung Marapi Mendangkal, BMKG Dukung Normalisasi

BMKG mendukung rencana normalisasi aliran sungai di Sumatra Barat pascabanjir lahar hujan Gunung Marapi dan tanah longsor yang melanda lima kabupaten/kota setempat.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024