Nataru, Pemkot Malang Siapkan 30 Ribu Swab Antigen

Ilustrasi swab antigen
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemerintah Kota Malang menyiapkan 30 ribu alat swab antigen, untuk mengantisipasi aktivitas masyarakat pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru). 

Zaidul Akbar Sebut Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan

Swab antigen tersebut akan dilakukan secara acak kepada masyarakat, yang diketahui abai dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. 

"Testing kami masih 30 ribu ada stok swab antigen. Cukup untuk persiapan Nataru untuk pospam (pos pengamanan) cukup 30 ribu itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Rabu, 24 November 2021.

Coros Rilis Vertix 2S, Ini Spesifikasi dan Harganya

Testing atau swab acak, kemungkinan akan dilakukan di pos pengamanan. Nantinya, Dinkes Kota Malang akan mengirim 6 tenaga kesehatan di satu pos pengamanan. Mereka akan bertugas melakukan swab antigen ke masyarakat. 

"Kita lihat pengalaman yang kemarin. Menurut skenario 1 pos 6 nakes dengan tiga shift," ujar Husnul. 

Arab Saudi Gandeng Bill Gates Berikan Vaksin Polio pada Jemaah Haji

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, keputusan pemerintah pusat dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III harus didukung penuh oleh daerah. Dia meminta masyarakat untuk terus tertib protokol kesehatan, dan menahan diri saat Natal dan pergantian malam tahun baru. 

"Saya minta semuanya waspada dengan mengendalikan diri kita sendiri. Untuk tidak berkerumun, tidak hura-hura di akhir 2021 dan di awal 2022," tutur Sutiaji.

Seluruh Taman Ditutup

Sutiaji menegaskan seluruh taman di Kota Malang nantinya akan ditutup. Taman yang biasanya menjadi tempat berkerumun akan ditutup dan dijaga petugas. Pemkot Malang tidak ingin lonjakan kasus COVID-19 pada akhir 2020 lalu kembali terulang di akhir 2021 ini.

"Tidak boleh ada perayaan tahun baru, kumpul-kumpul di Alun-alun. Akan kami tutup seluruh taman di Kota Malang. Ini untuk menghindari kerumunan, kita tidak ingin kecolongan seperti 2020 kemarin yang berimbas fluktuaktif di 2021," kata Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya