- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA - Pemkot Solo menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tiga SD negeri. Penghentian kegiatan ini dilakukan setelah tujuh siswa di tiga SD tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Diketahui Setelah Tes Swab
Sekretaris Dinas Pendidikan Solo, Dwi Ariyatno, menjelaskan tujuh siswa positif COVID-19 itu diketahui berdasarkan hasil uji swab PCR program surveilans Kementerian Kesehatan di Kota Solo.
Ketujuh siswa yang terpapar COVID-19 tersebut berasal dari SD Negeri Cinderejo, SD Negeri Semanggi Kidul dan SD Negeri Beskalan.
“PTM dihentikan sementara hingga tracing selesai, diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata dia di Solo, Kamis, 25 November 2021.
Disesuaikan Hasil Tracing
Menurutnya, waktu penghentian PTM akan disesuaikan dengan hasil tracing. Ia menyebutkan mereka yang dinyatakan negatif COVID-19 menjalani PCR ulang lima hari sesudah uji swab sebelumnya.
"Jika hasilnya negatif ya PTM bisa dilanjutkan, tapi kalau positif akan dikarantina sampai sembuh," katanya.
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa menegaskan tracing di tiga sekolah tersebut tengah dilakukan petugas kesehatan.
“Kalau tracing semuanya selesai, anak-anak baru dibolehkan masuk kembali. Dengan catatan kasusnya tidak melebar ke mana-mana (bertambah banyak),” tegasnya.
Solo menggelar program surveilans PTM terbatas pada 22-26 November 2021. Program tersebut menyasar 16 SD, tujuh SMP, tiga SMA/SMK dan lima MA/MTs/MI/ponpes di Solo.
Metode yang diambil adalah pengujian sampel secara acak, berdasarkan persentase jumlah siswa di tiap sekolah. Program surveilans ini untuk mencegah terjadinya klaster PTM.