BMKG: Puncak Musim Hujan di Bogor pada Januari-Februari 2022

Hujan deras (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hadi Saputra mengingatkan bahwa puncak musim hujan di wilayah Bogor terjadi pada periode Januari-Februari 2022 dengan curah hujan rata-rata 100 hingga 150 mm per hari.

Kualitas Udara DKI Jakarta Nomor Tiga Terburuk di Dunia, Menurut IQAir

"Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi," kata Hadi kepada wartawan di Bogor, Selasa, 7 Desember 2021.

Menurut Hadi Saputra, wilayah Bogor pada dasarnya merupakan wilayah penghujan sepanjang tahun. Namun, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm per hari.

BMKG Sumbar Akan Pasang 23 Titik Sistem Peringatan Dini Bencana Lahar Dingin

Namun demikian masyarakat diminta selalu mewaspadai kemungkinan bencana hidrometeorologi atas potensi puncak musim penghujan pada awal tahun 2022 itu.

Peringatan kewaspadaan bencana akibat potensi derasnya hujan ini, kata dia, berlaku bagi seluruh warga di wilayah Bogor.

Daftar Komponen Mobil yang Penting saat Hujan, Jangan Dianggap Sepele

(Ilustrasi) Petugas BMKG di pusat pemantauan gempa bumi.

Photo :
  • M Nadlir

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Citeko Fatuhri Syabani mengungkapkan curah hujan yang meninggi di wilayah Bogor dipengaruhi fenomena La Nina.

Seperti halnya wilayah Puncak Bogor yang mengalami tren peningkatan curah hujan terpantau sejak Oktober 2021 dan terus mengalami kenaikkan hingga awal Bulan Desember 2021.

Hal itu disebabkan beberapa fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia seperti adanya pusat tekanan rendah (siklon) dan ada fenomena atmosfer berupa seruakan dingin dari benua Asia.

Kewaspadaan masyarakat pun perlu ditingkatkan mengingat bencana bisa saja mengintai dengan peningkatan instensitas hujan yang terjadi. "Kenaikan curah hujannya menujukkan di atas rata-rata," ujarnya.

Satelit Starlink.

Manfaat Starlink di Indonesia, Menurut Analis

Masuknya layanan internet berbasis satelit Starlink ke Indonesia menimbulkan berbagai komentar. Apa kata para analis?

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2024