Cara Anak Buah Nadiem Bikin Lulusan SMK Langsung Kerja

Ilustrasi kegiatan siswa-siswi SMK.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai membuka kesempatan bagi industri untuk terlibat pada Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Skema Pemadanan Dukungan.

Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Kemendikbudristek, Saryadi mengatakan kerja sama antara industri dengan satuan pendidikan vokasi jadi kunci memastikan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia berkualitas yang bisa mendukung pembangunan Indonesia.

Kata dia, program SMK-PK Skema Pemadanan Dukungan sendiri merupakan terobosan yang dilakukan sebagai lanjutan Program SMK-PK sebelumnya, dimana program ini bertujuan mendorong SMK agar punya teaching factory (TeFa) yang aktif, menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain, dan menghasilkan lulusan yang terserap dan diapresiasi baik oleh dunia kerja. Kunci utama dari skema ini menurut anak buah Nadiem Makarim itu adalah kemitraan dengan industri dalam bentuk investasi kepada SMK terkait.

Keterlibatan industri pada SMK-PK Skema Pemadanan Dukungan sendiri tentunya akan disertai dengan manfaat yang akan didapatkan oleh industri, baik itu dari industri besar hingga UMKM. Untuk itu, dilakukan penyelarasan (link and match), baik dalam kurikulum, pemagangan, pengakuan kompetensi lulusan, penyediaan pengajaran dari industri, dan lain sebagainya.

"Kemendikbudristek telah menyeleksi SMK-SMK PK yang sudah sesuai dengan kebutuhan industri. Kepala-kepala sekolah SMK PK telah dilatih, SMK punya infrastruktur yang baik, pemadanan dukungan akan lebih nyaman,” kata dia kepada wartawan, Minggu, 16 Januari 2022.

Kata dia, penyelarasan kurikulum di SMK dengan kebutuhan dunia usaha serta industri penting dan bermanfaat. Hal tersebut bisa mempermudah link and match antara industri dan satuan pendidikan vokasi. Sebagai contoh manfaat nyata tersebut diungkap President Director PT Komatsu Indonesia, Pratjojo Dewo Sridadi. Kata dia, Komatsu Indonesia punya program link and match yaitu Takumi Training Center.

Tujuan perusahaan manufaktur alat berat tersebut dari program ini adalah menerapkan standard kualifikasi lulusan SMK sesuai kebutuhan industri, mempersiapkan sourcing yang memadai dan kandidat yang memenuhi syarat untuk mendukung kebutuhan produksi akibat kondisi fluktuasi, serta mengurangi lead time dalam proses pengembangan karyawan baru dalam hal kesiapan kerja.

Dia menjelaskan, semuanya diawali dengan menyusun standar kompetensi kerja khusus, bekerja sama dengan asosiasi industri alat berat serta kementerian-kementerian, kemudian proses link and match dilanjutkan dengan menyeleksi SMK-SMK yang potensial menjadi sekolah asuh Komatsu. 

Perkuat Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng Asosiasi Profesi

“Setelah mendapatkan mitra, kami menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya di budaya industri. Selain keahlian khusus manufaktur alat berat, hal ini perlu disisipkan di kurikulum,” kata Dewo menambahkan.

Dewo menyebut, berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi industri Komatsu dan SMK, pihaknya melihat budaya industri belum ada di dalam kurikulum SMK. Contoh budaya industri yang dimaksud adalah budi pekerti, 5K, safety, horenso, 3C, serta yoss check. Untuk itu, Dewi mengaku Komatsu Indonesia merasakan manfaat dari penyelarasan kurikulum tersebut. Sebab, sebelum penyelarasan, lulusan-lulusan SMK yang mereka serap membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyesuaikan diri di tempat kerja. 

Gubernur BI Ungkap Tujuan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025-2030

“Setelah tiga tahun kami perkenalkan, mereka lebih cepat untuk match dengan kebutuhan di tempat kami. Sebelumnya butuh enam bulan, sekarang di bawah satu bulan mereka siap bekerja,” ujar Dewo.

Baca juga: Polisi Diminta Serius Usut Penipuan Catut LLDIKTI Kemendikbudristek

Aturan Impor Produk Elektronik Buka Peluang Industri Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri

[dok. Humas PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)]

BUMN Indonesia Re Gandeng Akademisi untuk Lahirkan Talenta Muda di Industri Asuransi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) alias Indonesia Re, melakukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (Sti

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024