Kapolri Instruksikan Perketat Pengawasan, Terapkan PPKM Mikro

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi lansia
Sumber :
  • dok Polri

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya di seluruh Indonesia, untuk kembali mengaktifkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Itu dilakukan setelah angka harian penyebaran COVID-19 kembali meningkat beberapa hari ini.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Di kawasan PPKM Mikro itu, Jenderal Listyo Sigit meminta anak buahnya untuk selalu memantau kondisi warga yang isolasi terutama. Menyangkut kebutuhan sehari-hari hingga obat-obatan untuk mereka.

“PPKM Mikro memiliki tugas tambahan mengecek wilayahnya, khususnya di wilayah yang diperlukan ada yang isoman diawasi secara ketat. Cek apakah sudah dapat obat atau belum, dikontrol agar kita menjaga laju varian omicron ini kita kendalikan,” kata Sigit melalui keterangannya pada Jumat, 11 Februari 2022.

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Tercatat, angka positif COVID-19 sempat tembus 46.000. Bahkan, kata Sigit, angka tersebut hampir mendekati puncak angka positif harian COVID-19 di Indonesia pada Juli 2021. Namun, kata Sigit, adanya lonjakan kasus COVID-19 harus dihadapi dengan upaya yang maksimal dari seluruh pihak dalam melakukan penanganan dan pengendalian pandemi.

Menurut dia, segala strategi harus dilakukan untuk menekan angka harian. Terpenting, masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi penyebaran COVID-19. 

Di Universitas Harvard, Dirut BPJS Kesehatan Ungkap Jurus Capai UHC dalam 10 Tahun

"Tentu, ini menjadi kewaspadaan kita semua untuk bersiap-siap, kita ingatkan masyarakat tak perlu panik. Upaya menghadapi lonjakan ini kita harus lakukan dengan maksimal," ujarnya.

Percepat Akselerasi Vaksinasi

Salah satu upaya menghadapi lonjakan kasus COVID-19, kata mantan Ajudan Presiden Jokowi itu, strategi mempercepat akselerasi vaksinasi yang wilayahnya belum 100 persen. Untuk vaksinasi dosis pertama, secara nasional sudah mencapai 89 persen. Maka, diharap secepatnya mencapai 100 persen.

Selain itu, Sigit meminta masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak dua kali dan memasuki masa enam bulan supaya melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster. 

"Karena ini sangat penting sebab kecenderungan setelah enam bulan tingkat imunitas menurun. Jadi mau tak mau harus dilaksanakan vaksin untuk kemudian meningkatkan imunitas," jelas dia.

Selanjutnya, Sigit menambahkan vaksinasi sangat penting untuk menghindari fatalitas jika terpapar COVID-19. Memang, dari data bahwa yang sudah divaksin dua kali atau booster bisa terkena terutama varian Omicron. Akan tetapi, kecenderungannya tanpa gejala atau gejala ringan.

"Utamanya yang belum vaksin atau belum lengkap, khususnya lansia atau komorbid memang ada beberapa yang mengalami fatalitas atau meninggal. Tolong ingatkan keluarga, tetangga, masyarakat yang memiliki usia lansia segera vaksinasi," katanya.

Terpenting, Sigit mengingatkan masyarakat supaya tetap disiplin terhadap protokol kesehatan. Ia ingin pemakaian masker kembali menjadi kebiasaan rutin di masa pandemi COVID-19 yang kembali melonjak. 

"Salah satu penularan yang bisa terjadi manakala masyarakat di tempat kerumunan membuka masker," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya