Kapolda Jabar soal Macet 17 Jam: Ada 82 Ribu Kendaraan ke Puncak

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Pascakemacetan stagnan selama 17 jam sejak Minggu sore 27 Februari hingga Senin 28 Febuari 2022 dini hari, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Pol Suntana meninjau lokasi Puncak, Bogor. Dari hasil pengecekan terjadi beberapa penyebab kemacetan termasuk masuknya 82 ribu kendaraan ke Puncak.

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

"Sesuai dan hasil penyelidikan di lapangan pengecekan di lapangan, kita tahu libur panjang ini masyarakat kita banyak yang  berlibur di wilayah Puncak. Kalau berdasarkan data yang kita ambil dari data jalan tol. Tiga hari ini ada sekitar 82 ribuan kendaraan yang mengarah ke arah Puncak yang melewati tol Ciawi," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana di Pos Polisi Gadog, dikutip Selasa 1 Maret 2022.

Kemacetan lalu lintas jalur puncak hingga stangnan belasan Jam.

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR
Catat! Ada Pengalihan Arus di Sekitar MK Hari Ini Kalau Gak Mau Macet

Berdasarkan data hingga sore kemarin, data yang sudah kembali memasuki tol Ciawi ke arah Jakarta sekitar 50 ribu kendaraan lebih. Sedangkan, diperkirakan 27 ribu kendaraan masih berada di jalur Puncak mau pun di jalur Sukabumi. Untuk melancarkan arus, Kepolisian menerapkan pola pemenggal jalur dan oneway dan akan disampaikan kepada masyarakat.

"Lalu anggota sudah di sebar di titik-titik kemacetan sesuai SOP yang selalu kita laksanakan," katanya.

5 Fakta Penting tentang Penyakit FLUTD pada Kucing

10 Kendaraan Mogok

Suntana mengungkapkan penyebab kepadatan yang terjadi hingga belasan jam. Kemacetan itu disebabkan ada beberapa kendaraan yang mengalami mogok di tengah jalan.

"Ada sekitar 10 kendaraan yang itu akhirnya mengakibatkan antrean yang cukup panjang.

Dan alhamdulillah dengan rekayasa lantas dan kehadiran anggota di lapangan bekerja sama dengan teman-teman yang lain (instansi TNI Dishub Satpol PP) kepadatan tetap bisa terkendali," jelasnya.

Untuk itu, Suntana menambahkan, kepolisian mengimbau masyarakat bila ingin berpergian memastikan kembali kesehatan kendaraannya. Sehingga, tidak memaksakan diri untuk berpergian.

Tidak melakukan penyalipan di jalur yang lain karena bisa menghambat jalur di sebelahnya. Masyarakat diimbau selalu berhati- hati dalam berkendara dengan mengunakan seatbelt (sabuk pengaman) serta mendengar informasi informasi atau imbauan yang diberikan petugas lalu lintas.

"Jangan memaksakan berjalan menggunakan kendaraan tidak layak. Kelayakan kendaraannya tidak diperhatikan. Menghadapi kemacetan saat ini kami juga meminta masyarakat tetap disiplin Prokes di siplin lalu lintas berada di jalurnya," imbaunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya