Gus Yahya: Mayoritas Petani Sawit di Sumatera Warga NU

Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan siap mendukung program pemerintah terkait pemberdayakan petani sawit. Gus Yahya punya alasan karena sebagian besar petani sawit adalah warga Nahdlatul Ulama.

Beredar Foto Sempat Bertemu PM Israel Netanyahu, Gus Yahya: Pertemuan Diplomatik

Demikian disampaikan Gus Yahya saat acara temu tani sekaligus peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulya, Muara Enim, Sumatera Selatan.

"Mayoritas petani sawit di Sumatera dari Aceh sampai Lampung adalah warga NU. Bahkan banyak yang jadi pengurus. Oleh karena itu, PBNU dukung program bantuan tanam sawit bagi para petani yang diluncurkan pemerintah,” kata Gus Yahya, dalam keterangannya, Jumat, 4 Maret 2022.

Gus Yahya Sebut Rencana Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Sudah Didengar Sejak 2018

Dia menjelaskan, bantuan kepada petani sawit merupakan salah satu dari serangkaian kerja sama NU dengan pemerintah. Gus Yahya mencontohkan NU sudah bekerja sama dalam program kampung nelayan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

Photo :
  • Istimewa
Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Pun, kerja sama serupa juga dilakukan NU dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian BUMN.

“PBNU ingin membantu pemerintah untuk bisa diperankan dalam program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat," jelas Gus Yahya.

PBNU era Gus Yahya berupaya fokus memberikan pendampingan terhadap petani sawit yang berkelanjutan. Hal ini bagian Hari Lahir ke-99 (kalender Hijriyah) NU untuk wilayah barat. 

Dengan pendampingan petani sawit, maka ada rangkaian seperti Temu Tani Kelapa Sawit NU, Temu UMKM, dan Halaqah Pengendalian Iklim, Rehabilitasi Lingkungan dan Lahan. 

Selain itu, dengan cara itu, bisa jadi cara untuk mencari solusi persoalan aktual yang dihadapi petani sawit. PBNU ingin tata kelola dari sawit rakyat ini, bisa lebih menyentuh pada kearifan lokal dan berkelanjutan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya