Menteri Sosial Datangi Anak SAD Jambi, Jadi Guru dan Tunjukan Uang

Mentri Sosial Tri Rismaharini datangi pemukiman suku anak dalam Jambi dan jadi guru.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendatangi permukiman Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi dan dia langsung mengajari anak-anak SAD dengan menggunakan papan tulis. 

PDIP Terbuka untuk Siapa Saja yang Mau Maju Pilkada Jakarta 2024

"Halo apa kabar, sedang belajar apa ini?" Sapanya dengan keramahan, Rabu 16 Maret 2022. 

Setelah memeriksa fasilitas di rumah panggung, Mensos kembali berinteraksi dengan anak-anak. Saat itulah dia menawarkan diri menjadi pengajar. 

Hakim Saldi Isra: Keterangan 4 Menteri Jokowi Bisa Bantu MK Putuskan Sengketa Pilpres

"Ayo saya yang jadi guru ya. Kita belajar berhitung," kata Mensos.

Mentri Sosial Tri Rismaharini datangi pemukiman suku anak dalam Jambi dan jadi guru.

Photo :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution
Empat Menteri Jokowi Sudah Hadir di Gedung MK, Siap jadi Saksi Sidang Sengketa Hasil Pilpres

Risma terlihat berdiri di depan anak-anak SAD mengenalkan pecahan uang rupiah. Juga mengajar dengan menggunakan papan tulis. 

Interaksi Mensos dengan anak-anak dilakukannya di sela-sela peresmian Community Center untuk SAD di Sungai Terab, Desa Jelutih, Kecamatan Bathin, Kabupaten Batanghari, Jambi. 

Dalam program community center terdapat fasilitas untuk pengembangan kualitas hidup warga Suku Anak Dalam. Dibangun fasilitas untuk menyediakan air bersih, dan MCK komunal dengan dana APBN senilai berkisar Rp199 juta. Lalu, dengan dana Rp 77.894.641 juga disiapkan perpustakaan, solar cell, dan sebagainya. 

"Juga ruang belajar, buku-buku, perlengkapan belajar, internet, televisi dan sebagainya. Anak-anak SAD bisa menambah wawasan dan pengetahuannya. Mereka memiliki kesempatan sama untuk berkembang seperti anak-anak lainnya," jelasnya Rabu, 16 maret 2022.

Mentri Sosial Tri Rismaharini datangi pemukiman suku anak dalam Jambi dan jadi guru.

Photo :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

Risma memastikan akan melanjutkan dukungan terhadap SAD, misalnya dengan penguatan layanan kesehatan. "Saya mendapat laporan tenaga kesehatan datang 2 minggu sekali. Saya bantu dengan kendaraan supaya seminggu sekali bisa kemari," terangnya.

Untuk perlu diketahui Suku Anak Dalam di Sungai Terab, terdiri dari 5 Temenggung dengan jumlah total 169 keluarga (KK). Ratusan Orang Rimba ini sudah memperoleh pengakuan dan pelindungan kemitraan kehutanan (Kulin KK) dari Menteri LHK Nomor SK.6838/MENLKH-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2018 atas lahan seluas ± 114 (seratus empat belas) hektare.

"Dengan ketentuan hasil penyadapan karet tetap dijual kepada pihak PT Wahana Perintis sesuai harga pasar," tuturnya.

Risma menyebutkan, Sebagai penerima Kulin KK, mereka dapat memanfaatkan lahan untuk kegiatan usaha di areal tersebut antara lain, usaha pemanfaatan kawasan, usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan usaha pengembangan agroforestry,  silvofishery, dan silvopasture. 

"SAD di lokasi ini masih hidup dalam sudung-sudung atau pondok terpal sehingga diperlukan pendekatan layanan sosial melalui community center," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya