Sukses Gelar AIWW di Labuan Bajo, PUPR dan AWC Bahas Krisis Air

MoU Hibah Pengelolaan Air Untuk IKN dari Korea
Sumber :
  • Kurnen Permana/VIVA

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Asia Water Council (AWC) berhasil menggelar perhelatan Asia International Water Week (AIWW) kedua tahun 2022. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah AIWW kedua, diselenggarakan di Labuan Bajo berlangsung selama 3 hari pada 14-16 Maret 2022 dengan protokol kesehatan yang ketat.

UU DKJ Resmi Diteken Jokowi, Jakarta Masih Ibu Kota Negara

“Kami bekerja sama dengan Korea dalam rangka Asia Water Council melaksanakan the 2nd Asia International Water Week ini akan dikunjungi tidak kurang 12 negara,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

AIWW kali ini dihadiri oleh 300 partisipan, 275 peserta dari zoom meeting, 83 offline, 90 online, 26 moderator dan 37 panelis. AIWW dilakukan atas inisiasi Indonesia dan Korea Selatan. Di mana AWC didirikan oleh Kementerian PUPR Indonesia dan K-Water dari Korea Selatan.

Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden, Kyai Haji Ma’ruf Amin, pada Senin (14/03), di Labuan Bajo, NTT. Acara ini juga menjadi rangkaian residensi G20 yang diselenggarakan Indonesia dan persiapan menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 pada 2024 mendatang.

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

AIWW pertama kali diselenggarakan di Gyeongju City, Korea Selatan pada 20-23 September 2017. AIWW diselenggarakan untuk membahas urgensi pemecahan masalah krisis air dengan memperkuat kemitraan publik swasta serta mempercepat implementasi aksi mitigasi dan adaptasi secara global.

AIWW kedua turut mengundang para menteri, pakar, dan praktisi dari berbagai negara. Selain itu, hadir pula pimpinan lembaga publik dan perusahaan air, serta legislator dari negara anggota Asia Assembly Water Council (AAWC).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan AIWW kedua ini akan menjadi kesempatan besar bagi Indonesia menunjukkan bagaimana solusi praktis dapat dicapai melalui berbagai proses, dari perencanaan hingga implementasi.

“Menggunakan teknologi terbaru dan partisipasi publik serta tindak lanjut yang dianggap sebagai inti dari prosedur kerja AWC menyelesaikan masalah air di Asia terkait dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) serta menyuarakan pesan kepada dunia,” jelas Basuki.

Sementara itu, di tengah acara tersebut, Basuki juga mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat hibah dari pemerintah Korea Selatan. Hibah itu diberikan untuk membangun pengolahan air bersih di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Basuki juga menjelaskan, hibah dari Korea juga diberikan untuk mengimplementasi energi surya di bendungan di Indonesia. Sehingga nanti tidak perlu melakukan pembebasan lahan dan memanfaatkan bendungan yang ada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya