BNPT Sebut Kaum Urban dan Milenial Rentan Terpapar Radikalisme

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • unsplash.com

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai indeks potensi radikalisme di kalangan perempuan cenderung tinggi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 2020.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

"Merujuk pada hasil survei oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 2020, bahwa indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan," kata Koordinator Keuangan BNPT Syaiful Rachman saat membacakan pidato Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Ramli Amar di acara Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme di Tarakan, Kamis, 31 Maret 2022.

Selain perempuan, katanya, potensi radikalisme juga cenderung tinggi pada kaum urban, generasi muda, baik Generasi Z maupun milenial, serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

"Artinya, keempat entitas tersebut harus diwaspadai dan terus menjadi sasaran utama dalam melakukan kontraradikalisme dan peningkatan daya tanggal, karena mereka cukup rentan terhadap terpaan radikalisme," katanya dalam acara bertemakan "Perempuan Top Viralkan Perdamaian".

Generasi Z dan milenial.

Photo :
  • BRINK – News
Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Dalam konteks itu, dia mengingatkan, tidak dapat dimungkiri bahwa posisi perempuan sangat vital dalam keluarga bahkan dalam kehidupan masyarakat secara lebih luas.

"Perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikalisme, terorisme," katanya.

Perempuan, dengan kapasitas sebagai istri, bisa menjadi pasangan suami dalam membahas berbagai hal termasuk mengenai pemahaman agama.

"Dengan peran seperti itu, maka perempuan bisa menjadi filter awal atau pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing," katanya.

Acara itu diikuti 120 perempuan dari berbagai organisasi, profesi, dan mahasiswi. Turut menjadi pembicara di acara itu ialah Kasubdit Bina Dalam Lapas Kol. CZI Roedy Widodo, Direktur Intelkam Polres Kota Tarakan Iptu Kelana Putra, dan tenaga ahli Menkominfo Devie Rahmawati. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya