BIN Minta Praja IPDN Waspada Konflik yang Dipicu Dinamika Nasional

Ketua Dewan Analisis Strategi BIN Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir di IPDN
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang tinggi dan mesti bisa dikelola secara baik agar jauh dari konflik. Salah satu ikhtiar mencegah konflik adalah dengan membangun memperkuat identitas nasional.

Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Demikian disampaikan Ketua Dewan Analisis Strategi (DAS) Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir saat sampaikan kuliah umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kehadiran Munir mewakili Kepala BIN Budi Gunawan.

Menurut Munir, praja IPDN memiliki peran strategis karena masih berusia muda dan produktif. Dengan jumlah yang besar diharapkan, para praja bisa perkuat identitas nasional saat sudah mengabdi kepada masyarakat sebagai pamong praja. 

Meriahnya Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan Bersama BIN

Dia menambahkan masyarakat terutama praja IPDN mesti waspadai ancaman luar yang bisa dipicu karena dinamika regional dan global. Pun, ia juga mengingatkan ancaman lain dari dalam negeri yang timbul karena unsur SARA. 

"Praja harusnya sejak dini sudah ditanamkan pikiran kewaspadaan terhadap adanya ancaman. Kewaspadaan terhadap konflik yang disebabkan dinamika nasional," kata Munir, dalam keterangannya, Kamis, 31 Maret 2022.

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

Stadium General di IPDN.

Photo :
  • Istimewa

Munir juga meminta agar praja IPDN bisa menjadi perekat sosial untuk meminimalisir terjadinya konflik dalam masyarakat. 

Sementara, Rektor IPDN Hadi Prabowo, menyampaikan praja IPDN perlu wawasan pemahaman dari BIN. Ia mengatakan demikian karena praja kelak nanti akan mengabdi kepada masyarakat.

Dia menekankan Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas suku, karakter, dan keragaman. Ia mengingatkan praja nanti bertugas sebagai garda terdepan pemerintahan.

"Tentunya praja yang dari seluruh nusantara ini nanti akan bertugas sebagai garda terdepan pemerintahan. Maka kalian harus bersikap proaktif dan sensitif terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara," ujar Hadi.

Hadi menjelaskan alasan rektorat IPDN menghadirkan pejabat negara, praktisi, tokoh masyarakat, sebagai upaya praktis agar praja lebih memahami dan mengetahui isu-isu yang aktual serta faktual.

"Selain itu juga guna membentuk suatu pemikiran yang lebih analisis di dalam menyikapi permasalahan dan dinamika yang berkembang," tutur Hadi.

Pun, pembicara lain yaitu Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, menceritakan perjuangan Pemkab Kampar yang menjaga kondisi ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Menurut dia, pencapaian Kabupaten Kampar berada di atas kondisi pertumbuhan ekonomi nasional maupun Provinsi Riau.

“Pada tahun 2021, capaian pertumbuhan pembangunan daerah di Kampar menunjukan peningkatan yakni 3,45 poin, setara dengan kondisi nasional dan provinsi," kata Catur.

Catur menyebut pada triwulan awal 2022 pertumbuhan ekonomi di Kampar akan melesat di atas 4 persen. Kondisi itu menurutnya karena didukung pembangunan maksimal dan peran swasta yang berjalan efektif seperti sektor kelapa sawit. 

Kuliah umum ini dihadiri para praja dan ASN di seluruh IPDN. Selain itu, disiarkan secara live streaming melalui channel YouTube IPDN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya