Abdul Mu'ti: Sriyatin di Sidang Isbat Tak Wakili Muhammadiyah

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa kehadiran anggota Majelis Tajrih dan Tajdid Muhammadiyah Sriyatin Siddiq di sidang isbat tak mewakili Muhammadiyah secara organisasi.

Peran Strategis 300 Ribu Guru Pendidikan Agama Islam di Indonesia

"Karena tidak ada undangan dan tidak ada surat tugas, keikutsertaan Sriyatin tidak mewakili dan tidak merupakan representasi resmi PP Muhammadiyah," kata Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 3 April 2022.

Muhammadiyah mengaku tidak menerima undangan dari Kementerian Agama saat sidang isbat penetapan awal Ramadhan yang digelar pada Jumat. Namun Kementerian menyatakan bahwa sidang isbat diikuti sejumlah ormas keagamaan termasuk NU dan Muhammadiyah.

Pesawatnya Sempat Terbakar, Calon Jemaah Haji dari Makassar Sudah Terbang Lagi

Ketidaksertaan Muhammadiyah itu disampaikan Abdul Mu'ti dan menyatakan bahwa pihaknya tak menerima surat apapun dari Kemenag kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menghadiri sidang isbat.

Mu'ti mengatakan prosedur di Muhammadiyah semua yang mewakili Muhammadiyah dalam forum resmi harus membawa surat tugas resmi dari PP Muhammadiyah/Majelis sesuai surat undangan demi tertib administrasi.

Mesin Pesawat Calon Jemaah Haji Terbakar, Pesawat Garuda Minta Maaf

Menag Yaqut Cholil Qoumas saat bersama Wamenag Zainut Tauhid di sidang Isbat

Photo :
  • Kemenag

Ia justru mendapatkan informasi adanya surat Kementerian kepada Kepala Pengadilan Agama Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 21 Maret. Isi suratnya menugaskan Sriyatin untuk menghadiri sidang isbat. Surat tidak ditujukan langsung kepada PP Muhammadiyah.

"Jadi kehadiran beliau (Sriyatin) dalam sidang isbat tidak mewakili PP Muhammadiyah," kata dia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah memastikan sidang isbat awal Ramadhan 1443 H diikuti perwakilan ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah. "Sejumlah perwakilan ormas Islam mengikuti sidang isbat awal Ramadan 1443 H, termasuk NU dan Muhammadiyah," katanya.

Menurut Adib, sebagaimana biasanya, sidang isbat mengundang perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, Lapan, BRIN, BMKG, dan juga Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Namun, karena pandemi, sidang digelar hybrid--ada yang mengikuti secara luring dan daring.

Lembaga Falakiyah NU yang diwakili Abd. Salam Nawawi dan Majelis Tarjih Muhammadiyah Sriyatin Siddiq diwakili mengikuti secara daring. Sedangkan Syarif Ahmad Hakim dari Persis mengikuti secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag

Sebelum menetapkan awal Ramadhan, kata dia, Menteri Agama selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya