Ngabalin: Di KSP Tak Ada Uang Haram Melintas dalam Tenggorokan Kami

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat

VIVA –  Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengaku tak mengetahui identitas pengirim surat yang diduga memalsukan tanda tangan dan mencatut namanya. Ngabalin dicatut namanya untuk minta uang sumbangan Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Guru Terjerat Pinjol

Dia mempercayakan kasus ini bisa diungkap Polri. Sebab, pencatunan ini juga mencatut lembaga KSP tersebut.

“Itu sendiri saya belum tau. Ya, polisi bisa lah, polisi bisa tau kami yakin ya. Tapi, paling tidak dengan kehadiran saya di sini, saya ingin menyampaikan ke publik, ke masyarakat Indonesia karena KSP ini terlalu seksi,” kata Ngabalin di Bareskrim pada Kamis, 7 April 2022.

Koreksi Pernyataan Mochtar Ngabalin, Moeldoko Sebut Transisi Pemerintahan Belum Terlihat

Dia bilang, banyak sekali orang mengaku dan mencatut nama pegawai di KSP. Begitu juga Kepala KSP Moeldoko juga pernah dicatut. Namun, dia menegaskan dirinya tak pernah minta uang selama 5 tahun dinas di KSP.

“Jadi, memang ini sekaligus menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kami di sana itu bekerja, atas perintah Pak Presiden, Pak Moel. Kami di KSP tidak pernah sama sekali, tidak pernah ada uang yang subhat maupun haram yang melintas dalam tenggorokan kami,” ujarnya.

KSP Sebut Tim Transisi Pemerintahan Dipimpin Langsung Presiden Jokowi

Percaya Polri

Menurut dia, pencatutan namanya dengan menggunakan logo KSP merupakan suatu kejahatan yang sungguh mencederai harkat dan martabatnya. Maka itu, Polri harus mengusut tuntas dan menangkap pelakunya.

“Saya percaya bahwa ini suatu kejahatan yang sungguh mencederai harkat martabat saya, dan tentu saja polisi sebagai suatu institusi negara yang sangat terpercaya di republik ini bisa mengambil kerja yang sangat profesional dalam mengungkap apa dibalik ini semua," jelas dia.

Dalam laporannya, Ngabalin membawa sejumlah barang bukti berupa print out atau cetakan surat yang sempat beredar diduga meminta uang kepada Wali Kota Cirebon sebesar Rp800 juta itu. Sebab, ia membantah tidak ada surat-surat dari KSP seperti yang beredar tersebut.

“Ini surat ya sudah kami print. Ada 3 surat, satu atas nama, sebagai Staf Khusus Presiden. Nggak ada model gini Staf Khusus Presiden pakai-pakai gini,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya