Kepala BMKG Ungkap RI Hadapi Tantangan Bencana yang Makin Kompleks

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan Indonesia menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian. Maka dari itu, perlu aksi mitigasi yang terstruktur, sistematis, dan massif dalam menyikapi kondisi tersebut.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Terus Berbenah

Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Garut, Terasa Hingga Jabodetabek

BMKG, kata dia, juga terus berbenah dan mendorong untuk menjadi center of excellence menyusul keharusan organisasi untuk mengubah paradigma pengelolaan ASN BMKG, dari SDM menjadi human capital. Hal ini untuk menjawab tantangan global sehingga mampu membawa BMKG menjadi organisasi berkelas dunia.

"Kami juga terus melakukan inovasi dan aktif berkolaborasi dengan lembaga lain untuk memperkuat sistem peringatan dini di Indonesia," kata Dwikorita melalui keterangan persnya, Jumat, 8 April 2022.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Baca juga: BMKG Sebut Jawa Tengah Bagian Selatan Memasuki Masa Pancaroba

Zero Victim

Dia menyampaikan zero victim menjadi tolok ukur keberhasilan sistem peringatan dini yang dibangun institusinya. Menurut Dwikorita, BMKG terus memacu seluruh sumber daya manusia yang dimiliki untuk membangun sistem peringatan dini multibencana yang tidak hanya cepat, namun juga tepat dan akurat.

"Peringatan dini ya benar-benar harus dini. Prediksinya harus cepat, tepat, dan akurat. Dengan begitu, kita bisa menekan jumlah kerugian materil dan nyawa akibat bencana," katanya.

Generasi Milenial

Dwikorita melanjutkan, lebih dari 70% pegawai BMKG merupakan angkatan muda, generasi milenial. Dalam periode 3 tahun ini, tambah dia, bonus demografi tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dikembangkan potensi dan kapasitasnya secara optimal, agar tidak kehilangan golden moment, tertinggal dalam kemajuan dunia. Salah satu strateginya adalah melalui pendidikan dan pelatihan.

Dari sisi pendidikan, BMKG menargetkan akan tersedia 500 doktor berkualitas pada tahun 2030. Selepas studi, para doktor baru ini akan mengikuti program untuk memastikan kompetensi diterapkan guna pengembangan kinerja berbagai unit di BMKG. Sementara dari sisi pelatihan, hal ini dilakukan untuk melengkapi dan menuntaskan pengembangan kompetensi.

"Saya optimistis, melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat dan terukur, maka ASN-ASN BMKG mampu melompatkan BMKG dalam mencapai visi dan misinya menjadi global player, organisasi berkelas dunia," ujarnya.

Dwikorita menambahkan, konsep corporate university dan segala proses perubahan yang dibawanya menjadi wadah untuk mengembangkan kompetensi SDM ASN BMKG. Dwikorita mengatakan Corpu dibentuk dengan berlandaskan visi dari Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan implementasi visi pembangunan nasional dan SDM unggul.

Menurut dia, BMKG Corpu telah mewujudkan reformasi birokrasi bidang manajemen SDM, khususnya dalam hal pengembangan kompetensi melalui sistem pembelajaran terintegrasi yang melibatkan setiap unsur dalam unit kerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya