Menkominfo Minta Demo Mahasiswa 11 April 2022 Tertib dan Beretika

Menkominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menegaskan, pemerintah sangat berharap agar para mahasiswa yang akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin 11 April 2022, bisa melakukan aksinya dengan tertib dan damai.

Kasus TPPO Mahasiswa di Jerman, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol

Aksi yang akan digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) itu diketahui digelar untuk menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tiga periode.

"Diharapkan agar aksi demo bisa disampaikan secara tertib, dengan gaya anak muda yang punya masa depan dan tetap memiliki etika dan tata krama," kata Johnny di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 10 April 2022.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

Johnny memastikan bahwa pemerintah tidak akan melarang aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut, karena merupakan bentuk kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dijamin penuh oleh konstitusi. Namun, dia juga berharap bahwa aksi demo mahasiswa itu bisa disampaikan dengan pilihan diksi, pemikiran, dan masukkan dari para mahasiswa yang menunjukkan ciri sebagai bangsa yang berbudaya.

Menkominfo Johnny G Plate.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah
Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

"Ketika mereka berada di atas mobil komando, tentu akan menyerukan pilihan-pilihan diksi itu menunjukkan ciri bangsa yang berbudaya," ujarnya.

Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) rencananya akan melakukan aksi demonstrasi di kawasan Istana Negara Jakarta, Senin, 11 April 2022. Mereka menargetkan membawa 1.000 orang massa aksi, yang berasal dari 18 kampus seperti UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, STIEPER, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP.

Koordinator BEM SI, Kaharuddin mengatakan, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari demonstrasi 28 Maret 2022, dimana kali ini alasannya adalah untuk menagih janji terkait tuntutan pihaknya yang sudah pernah disampaikan kala itu.

"Betul, aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022, bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kita selama 14 hari ini," kata Kaharuddin, Kamis, 7 April 2022.

Berikut adalah enam tuntutan yang akan disampaikan BEM SI kepada Presiden Jokowi melalui aksi 11 April 2022 besok:

1. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi untuk bersikap tegas atau menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.

2. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.

3. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

4. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.

5. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.

6. Mendesak dan menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.

Kaharuddin juga mengatakan jika aksi lanjutan ini tidak diketuai oleh kelompok politik manapun. Sementara pihak polisi menyampaikan bahwa hingga kini belum ada izin terkait demonstrasi tersebut.

Di sisi lain, BEM SI membantah tuduhan dimana mereka disebut akan melengserkan Presiden Jokowi pada aksi Senin mendatang usai beredar poster bertuliskan Turunkan Jokowi dan Kroninya viral di media sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya