Bobby Nasution Sudah Maafkan Pria yang Ancam Patahkan Lehernya

Wali Kota Medan Bobby Nasution
Sumber :
  • VIVA/BS Putra

VIVA – Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku sudah duluan memanfaatkan RP (27), pengemudi mobil yang ancam akan mematahkan leher menantu Presiden Joko Widodo itu. Sedangkan, RP sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Bobby Nasution.

"Sebelum minta maaf pun, ya saya sudah maafkan," sebut Bobby Nasution dalam jumpa pers di Mako Polrestabes Medan, Senin sore, 25 April 2022.

Suami Kahiyang Ayu ini, menyayangkan sikap arogan dan tidak terpuji dari RP yang mengancam petugas e-parking bernama Anugerah Ihsan. "Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada Jukir kita yang sedang bertugas," ujar Bobby Nasution.

Sementara itu, petugas e-parking, Anugerah Ihsan mengatakan pasca kejadian tersebut, dirinya membuat laporan ke Polsek Medan Kota atas apa dialaminya diduga dilakukan RP.

"Memang atas inisiatif saya sendiri melaporkan pengendara mobil itu. Karena saya diancam dan dijepit jendela mobil kemudian diseret. Saya laporkan langsung malam harinya Sabtu malam kemarin," kata Anugerah yang ditemui terpisah. 

Kini, RP ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mako Polsek Medan Kota. Ia dijerat dengan Pasal 335 dan Pasal 351 KHUPidana.

RP yang merupakan warga Takengon Kabupaten Aceh Tengah itu, diamankan petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Kota. Tepatnya, di Tol Binjai-Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin subuh, 25 April 2022. 

"Saya minta maaf sebesar besarnya khusunya pak Bobby, khususnya tukang parkirnya. Karena, saya sudah berkata kasar," sebut RP.

RP menjelaskan saat kejadian keributan dengan petugas e-parking di Jalan Rahmadsyah, Kota Medan, Sabtu sore, 23 April 2022. Dirinya berniat untuk membayar parkir secara tunai sebesar Rp5 ribu sesuai dengan permintaan petugas parkir tersebut.

"Tetapi pak kejadian sebelumnya, saya bukannya tidak mau bayar parkir saya, mau bayar parkir karena saya maunya cash," ucap RP. 

RP mengungkapkan awalnya baik-baik saja komunikasi antara keduanya. Dia menilai petugas parkir kurang sopan sehingga timbul emosi pria kacamata tersebut. Sehingga keduanya, sempat terjadi adu mulut.

"Enggak ada sapa langsung minta kartu e-Tol. Karena saya takut saldo e-tol saya terkuras. Makanya, saya tidak berani kasihnya. Saya inisiatif bayar dengan cash," kata RP.

RP menyebutkan petugas parkir tersebut, menyetujui permintaan pembayaran tunai sebesar Rp5 ribu. Setelah dibayarkan, petugas e-parking kembali meminta e-tol kepada RP.

"Habis itu, beberapa menit lagi dia minta kartu e tol. Pak. Jadi saya bukan enggak mau bayar.

Kapolda Sumut, bertanya berapa saldo e-tol yang dimiliki RP. Ia menjawab hanya Rp60 ribu. "Saya tidak paham tata cara pembayaran parkir (e-parking di Kota Medan)," sebut RP sambil menunduk kepala.

Viral Video Aksi Maling Curi Spion Mobil, Ada Cara Mencegahnya

Panca menjelaskan kepada RP yang merupakan warga pendatang asal Aceh di Kota Medan sudah menerapkan sistem pembayaran parkir nontunai atau disebut e-parking. "Ini untuk meningkatkan pendapatan PAD Kota Medan," sebut Jendral Bintang Dua itu.
 

Spot parkir di bawah pohon yang harganya Rp5,6 miliar.

Parkiran Mobil di Bawah Pohon Ini Harganya Setara Rumah Mewah

Spot parkir ini mungkin terlihat biasa-biasa saja, tanpa fitur mewah seperti garasi atau valet dan bahkan hanya beratapkan daun serta ranting pohon.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024