- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Hari pertama Lebaran, arus kendaraan dari Kota Semarang menuju arah Ungaran, Salatiga, dan Solo terpantau rapat dan padat. Bahkan di sejumlah titik mengalami penumpukan arus. Kendaraan hanya bisa berjalan merayap dengan amat pelan.
Kondisi lalu lintas ini disebabkan pergerakan warga Kota Semarang yang akan bersilaturahim ke luar kota. Selain itu, sebagian warga juga sudah mulai melakukan perjalanan wisata mengisi libur Lebaran.
Titik kepadatan arus kendaraan antara lain terjadi di jalan tol seksi Tembalang hingga exit Tol Srondol. Kemudian juga terjadi di gerbang Tol Banyumanik saat pengendara akan tapping kartu.
Di jalur non-tol, kepadatan arus kendaraan terjadi di Jalan Setiabudi dan jalan Perintis Kemerdekaan, terutama di persimpangan exit tol Srondol hingga perempatan Jalan Sukun.
Dari situ kendaraan merayap menuju arah Ungaran dan daerah kawasan wisata Bandungan.
Seorang pengendara menceritakan, ia masuk arus kepadatan arus begitu sampai di tanjakan tol antara Jatingaleh dan Tembalang.
"Di situ mulai jalan merayap. Stop jalan, stop jalan gitu. Sampai di exit tol Srondol. Lepas dari Banyumanik baru bisa lancar. Tapi infonya di arah Bandungan itu rapat," kata Yulianto, pengendara yang akan silaturahmi ke Salatiga, Senin 2 Mei 2022.
Ia menambahkan, dari pengalaman sebelumnya, pola arus kendaraan akan meningkat pada Lebaran kedua. Hal itu terjadi karena warga banyak yang akan berwisata ke arah Ungaran, Bandungan hingga Salatiga dan Magelang.
"Kalau pagi itu macetnya ke arah atas. Nanti sore hingga malamnya biasanya rapat dan kadang macet dari atas menuju Semarang, termasuk tol," kata Yulianto, pengemudi online yang sering bolak balik Semarang-Salatiga tersebut.
Sementara Kepala Dishub Kota Semarang Endro Martanto mengimbau agar warga yang akan melakukan perjalanan pada libur lebaran, memanfaatkan juga jalur alternatif untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di jalur utama.
"Bisa lewat Gunungpati, bisa juga lewat Mijen yang relatif lebih lancar," kata Endro.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang
