UAS Pernah Ditolak Masuk Beberapa Negara, Perlakuan Singapura Terburuk

Ustaz Abdul Somad.
Sumber :
  • Facebook Ustadz Abdul Somad

VIVA – Ustaz Abdul Somad atau UAS mengakui pernah beberapa kali ditolak suatu negara karena alasan-alasan tertentu. Seperti di Hong Kong tahu 2017, Timor Leste tahun 2018, kemudian di Swiss dan Belanda pada 2019. Yang teranyar adalah UAS ditolak masuk ke Singapura pada Senin, 16 Mei 2022.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

UAS mengaku tidak masalah ketika suatu negara melarangnya masuk, sekalipun kedatangannya ke negara tersebut atas undangan. Termasuk ketika di Timor Leste, Swiss dan Belanda, semua kegiatan berjalan. Ketika ditolak masuk, Ia pun langsung pulang kembali ke Tanah Air.

"Orang Swiss tidak kenal saya, orang Belanda tidak kenal dengan saya, mereka dapat berita dari orang kita. Siapa orang kita yang mengirim ke kedutaan Swiss wallahualambishowab. Bagi saya tidak masuk Swiss, tidak masuk ke Belanda tidak masalah, toh mereka bisa mengikuti secara online," kata UAS dalam perbincangan di ‘Catatan Demokrasi’ tvOne, dikutip Rabu, 18 Mei 2022.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

Namun demikian, UAS menilai dari pengalamannya ditolak masuk ke beberapa negara, perlakuan Singapura lah yang menurut UAS terburuk. 

"Saya di Timor Leste dikasih makan dikasih minum, saya di Swiss tidak lama begitu sampai langsung mereka kasih stempel langsung naik pesawat, pesawat yang membawa itu juga pulang tak selalu berbelit-belit. Saya tak menyangka negara yang sedekat itu, yang sama dengan kita, dibuka biji mata kita ini dari Riau nampak Singapura kenapa dia memperlakukan kita begitu," paparnya

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

UAS saat ditahan di Imigrasi Singapura.

Photo :
  • Instagram @ustadzabdulsomad_official

UAS setidaknya memberikan 3 catatan perlakuan minus pihak imigrasi Singapura terhadapnya dan rombongan. Pertama, UAS datang ke Singapura bersama istri dan anaknya yang masih bayi berusia 3 bulan. Kemudian ada juga anak dari sahabatnya yang berusia balita 4 tahun. Pihak imigrasi Singapura tahu bahwa UAS membawa anak kecil yang semestinya diperlakukan secara layak dan manusiawi. 

"Itu lah saya tulis kenapa mereka ini seperti robot. Ternyata setelah saya baca-baca masyarakat terlelah di dunia ini adalah orang Singapura, mungkin mereka ini terlalu lelah sampai tidak bisa membedakan mana bayi mana orang dewasa. Selama 4 jam itu saya gendong anak saya dari jeruji besi, untuk menunjukan ke mereka bahwa kami ini lelah, pengap, tak ada yang bisa diajak bicara," ujar ustaz lulusan Al Azhar Kairo, Mesir itu.

Kedua, UAS keberatan karena tidak satu pun dari pihak imigrasi Singapura yang bisa diajak bicara menyampaikan klarifikasi atau penjelasan terkait alasan penolakan masuk. Pihak imigrasi juga tak menfasilitasi UAS menghubungi perwakilan Indonesia di Singapura.
 
"Kalau mereka minta penjelasan mestinya mereka hadapkan saya kepada siapa saya bisa bicara. Kalau saya suruh nelpon orang yang ada di Singapura baru saya bisa kontak kedutaan sebagai warga Indonesia," ungkapnya

UAS mengklaim tidak mengontak Kedutaan Besar RI untuk Singapura karena kepergiannya ke Singapura bukan acara kenegaraan atau ceramah. Lagipula, UAS mengaku bukan pejabat negara sehingga perlu menginformasikan ke kedutaan.

"Saya bukan pejabat, saya masyarakat biasa, saya biasa masuk ke Malaysia, masuk Brunei Darussalam, masuk ke berbagai negara, bahwa saya diundang ke kedutaan iya, tapi kalau acara yang sifatnya bukan kenegaraan saya menganggap itu bukan suatu yang penting," kata UAS

Ketiga, UAS keberatan dirinya sebagai dosen, ulama bisa diperlakukan seperti itu di Singapura, lantas bagaimana dengan masyarakat biasa. Ia berharap setelah insiden tersebut tidak ada lagi anak bangsa yang diperlakukan begitu oleh negara lain. 

"Kita ini bangsa yang besar, bangsa yang bermartabat, terhormat..Tamu juga ada haknya sebagai manusia, sebagai bangsa yang bermartabat," tegasnya

Ustaz Abdul Somad saat berceramah (Foto/YouTube/YudhaWinada)

Photo :
  • U-Report

Sebelumnya diberitakan, Ustaz Abdul Somad atau UAS mengaku dideportasi dari Singapura. Hal itu disampaikan UAS melalui akun Youtube Hai Guys Official berjudul Viral!! Singapura Deportasi UAS. 

"Info saya dideportasi dari Singapura itu sahih, betul, bukan hoax," kata UAS yang dikutip dari tayangan tersebut, Selasa. 

Ustaz Abdul Somad menuturkan berangkat ke Singapura dari Batam pada Senin, 16 Mei 2022 dalam rangka liburan bersama kawannya yang masing-masing mengajak keluarga. Saat itu, Ustaz Abdul Somad tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura sekitar pukul 01.30 WIB. 

"Sampai di Pelabuhan Tanah Merah jam 1.30 waktu Indonesia, karena jam tidak saya ubah, saya cinta NKRI," ujarnya. 

Namun, setibanya di Pelabuhan Tanah Merah, UAS tidak dapat masuk Singapura. Ustaz Abdul Somad dan rombongan kemudian meninggalkan Singapura pukul 18.10 waktu setempat. UAS menyebut hingga kini belum mengetahui alasannya dideportasi dari Singapura. 

Dia meminta Kedutaan Besar Singapura di Indonesia untuk memberikan penjelasan terkait hal itu. "Kenapa, apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? apakah karena bawa narkoba, itu mesti dijelaskan," kata Ustaz Somad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya