Takut PMK, Pedagang Hewan Kurban Hanya Berani Bawa Kambing

Pedagang hewan kurban di Banyumanik Kota Semarang, Jumat, 1 Juli 2022.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno.

VIVA - Menjelang Hari Raya Idul Adha, pedagang hewan kurban di Kota Semarang mulai menggelar dagangannya. Mereka menyewa pekarangan kosong di tepi jalan dan mengikat hewan kurban pada bambu.

Manfaatkan KITE, PT Sukses Komerindo Lepas Ekspor Perdana Sarung Tangan ke Australia

Pedagang hewan kurban di Banyumanik Kota Semarang, Jumat, 1 Juli 2022.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno.

Jarang yang Memajang Sapi

Tak Punya Duit Buat Open BO, Pedagang Siomay Kalap Curi 675 Celana Dalam Wanita

Dari pengamatan di lapangan, sebagian besar pedagang hanya memajang kambing saja. Jarang yang memajang sapi di lapak tepi jalan. Pemandangan ini jauh berbeda dibanding pekan menjelang Idul Adha pada tahun lalu.

Menurut salah satu pedagang, Suyitno, yang menggelar dagangan di Jalan Durian Banyumanik Semarang, isu penyakit mulut dan kuku (PMK) membuatnya harus ekstra hati-hati. Ia hanya membawa kambing di lapak tepi jalan, karena kambing cukup kuat dan jarang yang terkena PMK.

Pedagang Emas Dirampok, Suami Tewas dan Istri Terluka

"Kalau kambing ini kan juga sudah dicek ya. Semuanya sehat dan tidak ada gejala apapun. Dan dibanding sapi, kambing ini tahan dan kuat dari serangan penyakit termasuk PMK," kata Suyitno kepada VIVA, Jumat, 1 Jumat, 1 Juli 2022.

Tetap Jual Sapi

Meski hanya membawa kambing untuk dipajang, tapi bukan berarti ia tak menjual sapi. Ia tetap melayani pembelian sapi tapi harus datang ke kandang.

Namun, ia tak berani membawa sapi ke lapak karena khawatir akan terjadi penularan PMK selama perjalanan maupun selama di tempat penjualan.

"Antisipasi saja pak. Biar aman, sapi ya kita jual di kandang saja di kampung. Di sana kan sudah dirawat dan rutin dibersihkan, diberi vitamin, dan lain-lain. Kalau ada yang mau beli akan kita antar ke kandang. Kira-kira ya lima kilometer lah dari sini," katanya.

Berharap Tetap Laris

Terkait penjualan hewan kurban, Suyitno belum bisa memprediksi apakah akan menurun atau tetap seperti tahun lalu. Yang jelas untuk sementara ia membawa 62 ekor kambing, kalau nanti kurang akan ia datangkan lagi.

"Bawa segitu dulu pak. Kalau tahun lalu saya bisa jual sampai 90 ekor. Ini kan masih awal bulan besar, nanti biasanya beberapa hari jelang Idul Adha mulai kelihatan peningkatannya. Semoga tetap laris ya tidak terpengaruh PMK," kata Suyitno.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya