- Istimewa
VIVA – Kelompok relawan Sahabat Ganjar bersama ribuan santri pondok pesantren dan ulama menggelar istigasah dan salawat di Masjid Jami Baitul Anwar, Karawang, Minggu, kemarin. Istigasah digelar untuk mendoakan Ganjar maju di Pilpres 2024.
Ketua Umum DPP Sahabat Ganjar, Nahib Sodiq atau Gus Nahub memimpin langsung istigasah tersebut. Pun, ribuan santri yang hadir berasal dari berbagai pondok pesantren di Karawang.
Beberapa pengurus pondok pesantren yang hadir antara lain Al Mubarok, Al Badar, Miftahul Huda Saradan. Selain itu, kepengurusan relawan Sahabat Ganjar DPC Karawang. Mereka bermunajat kepada Allah SWT untuk kemenangan Ganjar di 2024 mendatang.
"Kita berkumpul di Masjid Jami Baitul Anwar ini, untuk berdoa kepada Allah SWT untuk kelancaran bapak Ganjar Pranowo pada 2024 mendatang," kata Gus Nahib, dalam keterangannya, yang dikutip pada Senin, 4 Juli 2022.
Ganjar Pranowo saat kegiatan di Magelang, jateng.
- Istimewa
Gus Nahib menjelaskan, salawat ini dilaksanakan juga untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW agar umat Islam mendapatkan hikmah dan karunia-Nya.
"Baginda Rasul adalah manusia yang sangat sempurna dan menjadi tauladan bagi kita semua. Semoga, setiap langkah kita mendapatkan syafa'at dari beliau," jelas Gus Nahib.
Kemudian, dia menambahkan, salawat dan istigasah ini dilaksanakan juga untuk meminta kesehatan, keselamatan baik di dunia ataupun di akhirat kepada Allah SWT. "Istigasah ini adalah doa khusus apabila kita memiliki hajat ataupun keinginan," sebut Gus Nahib.
Pun, dia mengakui keinginan Sahabat Ganjar bahwa figur Ganjar bisa jadi Presiden 2024.
"Kami ingin sekali bahwa sosok Ganjar Pranowo menjadi presiden di tahun 2024 mendatang," tuturnya.
Figur Ganjar digadang-gadang maju jadi bakal capres 2024. Dari sejumlah hasil survei, elektabilitas politikus PDIP itu berada di jajatan teratas bersama Gubernur DKI Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Zulhas Respons Soal PKB-Nasdem Merapat ke Prabowo: Dulu Saya Dukung Katanya Pengkhianat
Zulhas meminta masyarakat untuk tidak baper hingga sakit hati menyikapi dinamika politik.
