Kebutuhan Darah Meningkat, Pekerja Pabrik Pengolah Limbah Donor Darah

Sejumlah karyawan perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), mengikuti kegiatan donor darah di gedung Training Center PPLI, Desa Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA Nasional – Sejumlah karyawan perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), mengikuti kegiatan donor darah di gedung Training Center PPLI, Desa Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kebakaran Pabrik Rotan di Cirebon, Kerugian Capai Rp10 Miliar

Donor darah itu, selain bermanfaat bagi kesehatan orang yang mendonor, juga untuk memenuhi stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) setempat dan Kota Sukabumi, seiring kebutuhan darah untuk transfusi yang meningkat akhir-akhir ini.

"Donor darah ini bermanfaat bagi pendonornya karena memperbarui darah baru, apalagi laki-laki," kata Eneng Nurfaridah, Kepala Seksi Mobile Unit dan Pengambilan Darah PMI Kota Sukabumi, saat membuka posko donor darah di kompleks pabrik PPLI, Selasa, 19 Juli 2022.

Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

"Dan donor sangat dibutuhkan masyarakat untuk yang anemia, pasca-melahirkan, operasi, dan saat ini sangat dibutuhkan untuk pasien demam berdarah, lagi meningkat," katanya.

Sejumlah karyawan perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3), PT Pr

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR
Jokowi Tugasi Luhut Muluskan Rencana Investasi Apple di Indonesia

PMI, kata Eneng, mendistribusikan darah ke seluruh rumah sakit berbagai daerah, terutama di wilayah Sukabumi. Makin banyak pendonor kian mendorong masyarakat untuk ikut berdonor darah.

Stok darah, katanya, tidak bisa ditebak, tetapi kebutuhannya bisa meningkat setiap hari, apalagi banyak orang sakit dan ibu melahirkan dirawat di rumah sakit dan memerlukan transfusi darah. Karena itu stok darah harus selalu tersedia.

Hal itu mendorong banyak pekerja berbondong-bondong untuk mendonorkan darahnya. Salah satu karyawan mengaku kondisi badannya makin bugar setelah rutin berdonor darah. "Saya paling sering donor darah, kalau di perumahan saya PMI Klapanunggal, juga sering; saya merasa badan sehat, lega, kalau habis donor," kata Zelli, staf PPLI.

Di posko donor, Manajer Kesehatan dan Keselamatan Kerja PPLI Agus Kartiwan mengatakan, kegiatan donor darah itu sudah memasuki tahun ketiga yang diadakan setiap tiga bulan. Dalam kegiatan donor, perusahaan bekerja sama dengan PMI di berbagai wilayah, seperti Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi.

"Kami berharap kita menjalankan terus karyawan dan tidak hanya di sini tetapi di mana saja. Ini sangat bagus, aksi sosial membantu sesama. Apa yang kita mampu, apa yang kita bisa, ya, berbagi dengan niat meraih keridaan ibadah," ujar Agus.

Di setiap kegiatan tak kurang dari 100 karyawan ikut berpartisipasi. Tingginya minat donor darah menjadi kebiasaan bagi seluruh pekerja, termasuk Presiden Direktur PPLI yang merupakan warga negara Jepang, Yoshiaki Chida.

"Sehingga kami menjadikan progam rutin, untuk membantu sesama bagi yang membutuhkan darah, membantu apa yang kita bisa, seluruh karyawan sampai termasuk Presiden Direktur, Pak Yoshiaki Chida," katanya.

Manager Humas PPLI Arum Tri Pusposari menambahkan, kegiatan sosial itu akan terus dilakukan, selain sebagai tanggung jawab sosial, juga untuk menjaga kesehatan karyawan.

Sebelum mendonorkan darah, para pesarta memastikan agar kondisi fisik dalam keadaan sehat, cukup asupan gizi tapi hindari makanan berlemak, seperti fast food atau es krim, yang bisa mengecoh hasil tes darah. Ditambah cukup tidur, minimal 6 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya