Bayi Meninggal Diduga Usai Disuntik Perawat RS Wahidin Makassar

Ilustrasi seorang perawat mempersiapkan cairan suntik
Ilustrasi seorang perawat mempersiapkan cairan suntik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva

Dia menekankan RS Wahidin punya aturan yang baku terhadap pelayanan. "Tentu kita tidak menginginkan sesuatu orang dirawat dan meninggal," tutur Nu'man kepada awak media.

Namun, ia tak menampik tentang meninggalnya bayi Danendra. Dia hanya menegaskan jika pihaknya perlu melakukan pendalaman terhadap pernyataan ada malapraktik. "Meninggal ketika diberikan obat tetapi apakah obat itu yang menimbulkan kematian terhadap bayi ini? Itu akan kita audit karena orang dirawat memang diberikan obat," ujarnya.

Selain itu, Nu'man juga mengatakan pihaknya siap bertanggung jawab jika memang benar pasiennya itu meninggal karena tidak wajar di RS tersebut.

"Jadi, kalau memang ada pasien yang meninggal di Wahidin dianggap keluarganya tidak wajar itu adalah tanggung jawab dari RS untuk melakukan, melihat, dan mengevaluasi benar atau tidak," tuturnya.

Mamun, ia membantah soal nakes yang menyuntik korban adalah perawat magang. Dia mengatakan jika benar obat itu jadi penyebab kematian korban maka seharusnya ada dua anak yang meninggal karena obatnya tertukar.

"Semua itu kan menurut pendapat keluarga korban. Tentu kita akan melakukan audit dulu karena di ruangan itu ada beberapa anak dirawat, sama dan pada saat bersamaan juga ada berapa anak disuntik pada hari itu," katanya.