Penerima PAB 2022: Saya Senang Ada yang Perhatikan Karya Saya

Jamuan makan malam kepada pemenang Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XVIII
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Nasional – Pemenang Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XVIII 2022, melalui Perwakilan Tim Arkeolog Penemu Seni Figuratif Tertua di Dunia, Adhi Agus Oktavia, dan pemenang kategori bidang pemikiran sosial Mohtar Mas'oed, senang bisa meraih PAB di 2022.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

Separti Mohtar Mas'oed penerima PAB 2022 bidang pemikiran sosial. Penghargaan ini diberikan karena kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxian atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional, yang memperkaya khazanah pemikiran akademik di Tanah Air.

Mohtar menjelaskan, pemikiran sosial itu berawal atas pertanyaannya di tahun 1970-an. Sebab dirinya merasa terganggu dengan sistem demokrasi di Indonesia.

Begini Kabar Sisa Utang BUMN Karya kepada Bank Himbara

"Itu dimulai dari pertanyaan tahun 70-an itu sangat mengganggu bagi saya, karena Indonesia itu mulai tahun 50-an menjadi demokrasi. Tapi kemudian menjadi otoriter lalu 1966 diusahakan lagi demokrasi, tapi tahun 70-an merosot lagi menjadi otoriter lagi," ujar Mohtar di Gedung Bakrie Tower Jakarta, Sabtu 13 Agustus 2022.

Pemenang PAB 2022 bidang kedokteran, bersama keluarga Bakrie

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Waskita Karya Rampungkan Proyek Hotel dan Apartemen Rp 151 Miliar Milik PT Bukit Asam

"Jadi pertanyaannya adalah kenapa menjadi otoriterisme berulang itu saja pertanyaan umumnya. Jadi saya ingin melihatnya sebagai bagian dari perkembangan sosial yang saya kerjakan," lanjutnya.

Melalui pemikirannya itu jelasnya, membuat panitia PAB 2022 memilihnya sebagai pemenang pada kategori pemikiran sosial. Dengan penghargaan yang tersebut, dia mengaku senang.

"Saya senang kalau ada orang yang memperhatikan karya saya, yang sudah lama itu kan di 80-an itu diterbitkan. Jadi saya kira saya sebagai orang yang merasa karyanya dibaca dan di hargai, saya merasa terima kasih bahwa penghargaan Bakrie memperhatikan ini," terangnya.

Sementara itu Perwakilan Tim Arkeolog Adhi menuturkan, dia dan timnya merasa bangga atas penghargaan yang diberikan.

"Kami dari tim  kerja sama riset ini sangat berbangga. Kita ada apresiasi dari nasional terutama dari Freedom Institute dari Achmad Bakrie," ujarnya.

Adapun Tim Arkeolog berhasil menemui rentetan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, yang menggeser paradigma arkeologi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di bumi.

Dia mengungkapkan, selain di gua Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan akan ada proyek lainnya yang akan segera dipublikasikan kepada masyarakat.

"Saya telah ke Papua Barat kita sudah ambil sampel di Misool, Kaimana, Fakfak. Jadi kedepan kita bisa tahu umur lukisan di wilayah tersebut. Nanti akan kita publikasikan, insya Allah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya